Jalan Rusak di Desa Pemangkat Dikeluhkan Sopir, Warga Siap Patungan Demi Perbaikan Sementara

Sebarkan:

 

Kondisi Kerusakan Jalan di wilayah Pemangkat Kecamatan Simpang Hilir.SUARANUSANTARA/SK
Kayong Utara, Kalbar (Suara Nusantara) – Kondisi jalan rusak parah di wilayah Desa Pemangkat, Kabupaten Kayong Utara, kembali memicu keluhan dari para pengguna jalan. Lubang besar yang tergenang air membuat kendaraan sulit melintas, hingga menyebabkan antrean panjang dan membahayakan keselamatan pengendara.

Keluhan ini datang dari para sopir angkutan yang sehari-hari melintasi jalur tersebut. Mereka mendesak pemerintah daerah untuk segera turun tangan dan memberikan solusi, setidaknya perbaikan sementara menjelang arus mudik Iduladha 1446 Hijriah.

“Kalau bisa bantu-bantu lah, inisiatif dari pemerintah juga diperlukan. Lubang di jalan itu cuma dua, tapi cukup menyulitkan. Kami para sopir mohon ada perhatian. Jangan kami ini dianggap sebelah mata,” ujar Basirun, salah satu sopir angkutan, Rabu (4/6/2025).

Menyadari pentingnya akses jalan tersebut bagi aktivitas harian masyarakat dan distribusi logistik lokal, para sopir bahkan menyatakan kesediaan bergotong-royong demi memperbaiki kerusakan jalan.

“Kalau memang belum ada perbaikan total, minimal ditimbun sementara. Kami siap iuran, yang penting ada yang memimpin dan mengkoordinasikan,” tambahnya.

Tak hanya itu, muncul juga inisiatif untuk menggaji petugas penjaga jalan dari kantong pribadi para sopir. Langkah ini dimaksudkan agar kondisi jalan tetap terpantau dan bisa diperbaiki secara berkala sebelum ada perbaikan permanen dari pemerintah.

“Untuk penjaga jalan kami juga siap berikan upah dari kocek sendiri. Supaya setiap kami lewat, ada yang merawat dan memperhatikan kondisi jalan yang sudah ditimbun,” ucap sopir lainnya dengan nada harap.

Hingga berita ini ditayangkan, Suarakalbar.co.id telah menghubungi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kayong Utara, Rahadi, namun belum mendapatkan tanggapan resmi terkait langkah yang akan diambil terhadap persoalan ini.

Warga berharap, suara mereka tidak hanya terdengar saat masa kampanye, tetapi juga saat jalan rusak menjadi ancaman nyata bagi keselamatan dan kelangsungan aktivitas ekonomi masyarakat.[SK]

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini