Musisi Pontianak Sesalkan Penarikan Lagu "Bayar, Bayar, Bayar" Band Sukatani: Cederai Kebebasan Berekspresi

Sebarkan:

 

Band Sukatani.SUARANUSANTARA/SK
Pontianak, Kalbar (Suara Nusantara) – Penarikan lagu “Bayar, Bayar, Bayar” milik Band Sukatani dari berbagai platform musik memicu reaksi keras dari kalangan musisi di Pontianak. Lagu tersebut ditarik lantaran dianggap menyinggung institusi kepolisian. Para musisi menilai tindakan ini mencederai kebebasan berekspresi di Indonesia.

Salah satu musisi lokal, Ian, menyampaikan kekecewaannya terhadap keputusan tersebut. Menurutnya, seni merupakan media penting bagi para seniman untuk menyuarakan pendapat, termasuk mengkritisi berbagai aspek kehidupan, termasuk pemerintahan.

"Yang namanya karya seni, apalagi bagi musisi dan seniman seperti kita, itu adalah senjata kita untuk bersuara," ujar Ian, musisi black metal di Pontianak, Senin (23/2/2025).

Ia menambahkan, kebebasan berekspresi semakin dipertanyakan setelah insiden ini. Penarikan lagu dianggap sebagai pengekangan terhadap seni yang lahir dari hati nurani seniman.

"Artinya kita sudah tidak bebas lagi menyuarakan pendapat, suara rakyat, dan hal-hal yang bertentangan dengan hukum," lanjutnya.

Sejalan dengan Ian, Andar, vokalis band hardcore di Pontianak, juga mengkritik langkah tersebut. Menurutnya, tindakan penarikan lagu merupakan bentuk pembungkaman terhadap kebebasan berpendapat di Indonesia.

"Dengan adanya penarikan lagu ini, kebebasan berpendapat kita mulai dihilangkan," kata Andar.

Ia menjelaskan bahwa musik merupakan bagian dari ekspresi diri yang seharusnya tidak boleh dikekang. Terlebih, bagi musisi underground, musik kerap menjadi wadah untuk menyuarakan isu-isu yang mungkin dianggap tabu namun merefleksikan realitas di masyarakat.

"Sebenarnya pihak kepolisian tidak perlu tersinggung kalau seandainya itu memang tidak benar," pungkasnya.

Sampai berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian maupun Band Sukatani terkait alasan pasti penarikan lagu tersebut. Namun, peristiwa ini memicu diskusi hangat di kalangan musisi dan pecinta musik mengenai batasan kebebasan berekspresi di ranah seni.[SK]

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini