Pontianak, Kalbar (Suara Nusantara) – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak, Amirullah, mengajak masyarakat untuk membiasakan memilah sampah sejak dari rumah. Sampah plastik, kertas, dan organik dianjurkan dipisahkan serta diberi label untuk memudahkan proses daur ulang. Langkah sederhana ini dinilai efektif mengurangi beban sampah kota yang setiap hari mencapai ratusan ton.
Sekretaris Daerah Kota Pontianak Amirullah menjaring sampah di parit Jalan Alianyang dalam kegiatan Gotong Royong HUT ke-80 RI.SUARANUSANTARA/SK
Ajakan tersebut disampaikan Amirullah saat memimpin gotong royong membersihkan parit di sepanjang Jalan Alianyang dan Pangeran Natakusuma, Minggu (10/8/2025). Kegiatan yang dipusatkan di halaman Kantor Camat Pontianak Kota itu menjadi bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI, diikuti ratusan warga, petugas Dinas Lingkungan Hidup, Satpol PP, dan aparat kelurahan.
Selain membersihkan parit, peserta juga memasang jaring sampah di sejumlah titik strategis untuk mencegah limbah padat terbawa arus ke sungai. Suasana kebersamaan terlihat saat warga saling bahu-membahu mengangkut tumpukan sampah ke truk pengangkut.
Menurut Amirullah, data Dinas Lingkungan Hidup menunjukkan produksi sampah di Kota Pontianak mencapai sekitar 400 ton per hari, angka yang terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk.
“Kalau mau tahu seperti apa dampaknya, sekali-sekali coba lihat ke TPA Batu Layang. Satu kota ini bisa bau kalau kita tidak bersama-sama mengelola sampah,” ujarnya.
Ia juga mendorong ketua RT dan RW untuk menginisiasi kerja bakti rutin minimal sekali sebulan di lingkungan masing-masing. “Kegiatan ini bukan hanya menjaga kebersihan, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi antarwarga. Di kampung saya sendiri, kami gotong royong sebulan sekali, biasanya di hari Minggu,” tutupnya.[SK]