![]() |
Wakil Gubernur Kalbar, Krisantus Kurniawan.SUARANUSANTARA/SK |
"Rumah adat Tionghoa akan dibangun di antara rumah adat Melayu dan Dayak di Kalimantan Barat. Ini menjadi simbol keberagaman dan harmonisasi budaya di provinsi yang dihuni oleh berbagai etnis," ujar Krisantus, Wakil Gubernur Kalimantan Barat, di Pontianak, Senin (24/2/2025), seperti dikutip dari ANTARA.
Pembangunan rumah adat Tionghoa ini merupakan bentuk nyata penghormatan terhadap keberagaman budaya di Kalimantan Barat. Krisantus menjelaskan, provinsi ini memiliki setidaknya 24 suku yang hidup berdampingan secara harmonis. Di masa kepemimpinannya bersama Gubernur Kalbar, Ria Norsan, pemerintah berkomitmen untuk terus mendorong setiap suku agar berperan aktif dalam melestarikan dan mengembangkan budayanya masing-masing.
"Kami meminta setiap suku untuk terus mengembangkan budayanya. Keberagaman ini adalah kekuatan Kalbar, dan kami ingin memastikan bahwa budaya-budaya ini tetap lestari," tegasnya.
Selain membangun rumah adat, Krisantus juga menyoroti Taman Budaya Kalbar yang selama ini kurang mendapat perhatian. Pemerintah provinsi berencana melakukan revitalisasi taman budaya tersebut agar dapat menjadi pusat kegiatan seni dan budaya bagi masyarakat Kalimantan Barat.
"Kami akan mengelola dengan lebih baik Taman Budaya yang selama ini terabaikan. Ini adalah bagian dari komitmen kami dalam memajukan budaya daerah," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Krisantus juga meminta dukungan penuh dari pemerintah pusat, khususnya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, agar pembangunan infrastruktur kebudayaan di Kalbar dapat berjalan optimal.
"Saya meminta Pak Menteri bisa lebih banyak membantu Kalbar, terutama dalam pengembangan budaya dan fasilitas pendukungnya," tambah Krisantus.
Dengan berbagai upaya pelestarian budaya ini, diharapkan Kalimantan Barat semakin dikenal sebagai provinsi yang tidak hanya kaya akan kearifan lokal, tetapi juga mampu menjaga keberagaman etnis yang ada di dalamnya.
"Kami ingin Kalbar menjadi contoh nyata bagaimana keberagaman dapat menjadi kekuatan dalam membangun daerah," tutup Krisantus penuh optimisme.[SK]