Pontianak, Kalbar (Suara Nusantara) – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Masyarakat menggelar aksi damai di Kantor DPRD Provinsi Kalimantan Barat, Kamis (20/2/2025) sore. Dalam aksi tersebut, mahasiswa menyuarakan tiga tuntutan utama terkait mitigasi bencana, efisiensi anggaran, dan peningkatan kualitas pelayanan publik.Aksi Demo Aliansi Mahasiswa & Masyarakat Tuntut 3 Hal dari Pemerintah, Rabu (20/2/2025).SUARANUSANTARA/SK
Dalam aksi damai tersebut, Aliansi Mahasiswa Masyarakat menyampaikan tiga poin utama tuntutan mereka:
Mahasiswa meminta pemerintah daerah untuk segera menuntaskan mitigasi bencana, khususnya dalam penanganan banjir dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang kerap melanda Kalimantan Barat. Mereka juga mendesak penghentian segala bentuk aktivitas yang merusak lingkungan.
Aliansi Mahasiswa Masyarakat menyoroti pentingnya efisiensi anggaran agar tidak mempersulit masyarakat dalam mengakses sektor pendidikan, infrastruktur, kesehatan, dan sosial yang berkualitas. Mereka menilai banyak anggaran daerah yang belum tepat sasaran, sehingga masyarakat tidak mendapatkan manfaat secara maksimal.
Mahasiswa mendesak pemerintah daerah untuk segera merealisasikan peningkatan kualitas pendidikan, infrastruktur, kesehatan, dan layanan sosial secara merata dan berkualitas. Mereka berharap setiap warga Kalbar dapat merasakan pemerataan pembangunan tanpa ada ketimpangan antarwilayah.
Setelah menyampaikan orasinya di halaman Gedung DPRD, mahasiswa meminta berdialog langsung dengan anggota dewan. Tiga anggota DPRD Kalbar yang hadir dalam dialog tersebut, yakni: Mulyadi Tawik (Fraksi PKB), Zulfyadar Zaidar Mochtar (Fraksi PAN), Syarif Amin Muhammad
Muhammad Najmi Ramadhan, Ketua BEM Universitas Tanjungpura (Untan), menjelaskan bahwa aksi damai ini bukan hanya sekadar menyampaikan aspirasi, tetapi juga menuntut langkah konkret dari pemerintah daerah.
“Kami menyampaikan tuntutan terkait permasalahan di Kalimantan Barat, terutama soal efisiensi anggaran, perbaikan infrastruktur, dan mitigasi bencana. Harapannya, pemerintah segera merealisasikan ini,” ujar Najmi.
Sementara itu, Zulfyadar Zaidar Mochtar menyampaikan bahwa tuntutan mahasiswa dan masyarakat akan ditampung, kemudian disampaikan kepada pimpinan DPRD Kalbar untuk diteruskan ke pemerintah pusat.
“Saya kira mahasiswa hari ini sangat bijak. Mereka menyampaikan aspirasi dengan cara yang ramah, sopan santun, dan mau berdialog bersama. Ini adalah contoh aksi damai yang baik, dan kami akan berupaya menyampaikan aspirasi ini ke pemerintah pusat,” tutur Zulfyadar.
Muhammad Najmi Ramadhan menegaskan bahwa aksi damai ini bukan sekadar ritual tahunan, tetapi bentuk nyata kepedulian mahasiswa terhadap kondisi daerahnya.
“Kami tidak ingin sekadar didengar, tetapi juga dilihat tindak lanjutnya. Kami berharap ada langkah konkret dalam penanganan banjir, perbaikan infrastruktur, hingga peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan di Kalimantan Barat,” imbuhnya.[SK]