![]() |
Proses pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Kubu Raya oleh BPBD KKR.SUARANUSANTARA/SK |
Ketua Satgas Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalbar, Daniel, mengonfirmasi bahwa kebakaran lahan telah dilaporkan di kedua wilayah tersebut.
“Sejauh ini sudah ada dua wilayah yang melaporkan karhutla. Meski demikian, kami telah mengarahkan BPBD kabupaten/kota untuk melakukan patroli darat guna mencegah penyebaran api,” ujar Daniel, Sabtu (15/02/2025).
Menurut Daniel, kebakaran lahan ini diduga akibat kelalaian masyarakat saat membakar sampah, terutama di sekitar semak belukar yang berdekatan dengan permukiman.
“Kami menduga ada masyarakat yang melakukan pembakaran sampah sembarangan, lalu api menjalar ke lahan kosong dan akhirnya menyebabkan kebakaran yang lebih luas,” jelasnya.
Berdasarkan data BPBD Kalbar, dari 14 kabupaten/kota di Kalimantan Barat, sebanyak 335 desa tergolong rawan kebakaran hutan dan lahan. Oleh karena itu, sejak beberapa hari terakhir, pihak BPBD bersama tim di daerah telah mengintensifkan patroli darat guna mengantisipasi dan menangani karhutla sejak dini.
“Kami terus mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam melakukan aktivitas yang berpotensi memicu kebakaran, terutama di saat cuaca panas dan curah hujan minim seperti sekarang,” tegas Daniel.
BPBD Kalbar juga meminta masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran terbuka serta segera melaporkan kepada pihak berwenang jika melihat titik api di sekitar permukiman atau lahan kosong.
“Mari bersama-sama mencegah kebakaran hutan dan lahan. Jika melihat titik api atau kebakaran kecil, segera padamkan atau laporkan ke pihak berwenang sebelum meluas,” imbaunya.
Dengan meningkatnya titik panas dan risiko karhutla di Kalimantan Barat, kewaspadaan semua pihak sangat dibutuhkan untuk mencegah dampak yang lebih besar, termasuk ancaman kabut asap yang dapat mengganggu kesehatan dan aktivitas masyarakat.[SK]