Plus Minus Pembayaran Non-tunai Pembelian BBM di Wilayah Sekadau Kalbar

Sebarkan:

Tokoh Masyarakat Sekadau, Welbertus Willy
Sekadau,Kalbar - Reaksi masyarakat dengan rencana Pertamina untuk menerapkan metode sistem non-tunai mendapat beragam komentar yang dilontarkan warga masyarakat di wilayah Kabupaten Sekadau, Kalbar.

Menanggapi hal ini salah satu Tokoh Masyarakat Sekadau, Kalbar Welbertus Willy yang merupakan Ketua Dewan Adat Dayak Kabupaten Sekadau, mengatakan bahwa rencana pertamina untuk memberlakukan pembelian dengan akses non tunai  harus dipertimbangkan kembali.

"Apabila pihak Pertamina menerapkan metode non-tunai atau cashless khususnya di Kabupaten Sekadau Kalbar, otomatis ada beberapa dampak kesulitan yang dirasakan oleh masyarakat pedesaan maupun pedalaman," ucap Willy, Minggu (3/7/2022).

Adapun yang utama adalah tidak semua masyarakat mempunyai Hand phone jenis android, mayoritas banyak yang menggunakan hand phone kecil atau hand phone biasa jadi bagaimana merely bisa menggunakan aplikasi mypertamina tersebut.

"Kemudian perlu kita ketahui bersama bahwa masyarakat kita dipedesaan maupun pedalaman yang kesehariannya sebagai petani serta pekebun saat mereka beraktifitas atau bekerja di kebun saat melakukan pengisian BBM jarang sekali mereka membawa Hand phone Di daerah kita ini," lanjutnya.

Selain itu, yang menjadi masalah pada saat ini jangankan di pelosok kampung kecamatan, di kota Kabupaten Sekadau jaringan sinyal yang ada kurang bagus.

"Ini sangat jadi kendala seandainya masyarakat antri untuk membeli BBM di Spbu, Sinyalnya tidak bagus atau habis pulsa dan paket internet pasti hal ini juga jadi penghambat bagi masyarakat kita,"kata Willy.

Jadi Kesimpulannya, melihat sistem non tunai tersebut tujuannya pasti baik.

"Tapi dalam hal ini masyarakat kita di pedalaman belum siap untuk mendapatkan sistem seperti itu, sekali lagi saya sampaikan sistem tujuannya baik karena Pertamina yang merupakan salah satu perusahaan milik Pemerintah itu tidak ada yang tidak baik, tetapi yang jadi persoalan masyarakat kita di pedalaman belum siap, belum tepat diberlakukan pada wilayah Kota atau daerah Kabupaten Sekadau sampai ke pedalaman, kalau bisa harapan kami ini hanya merupakan wacana saja harus difikirkan dulu atau solusi lain jadi intinya memang belum siap," tutupnya. (Boim)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini