Hadapi Era Digitalisasi, Pelaku Media Agar Tetap Jaga Produk Jurnalistik

Sebarkan:

Ketua AMSI Kalbar, Kundori
Pontianak, Kalbar - Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wilayah Kalbar Kundori mengungkapkan besarnya tantangan yang akan dihadapi media massa atau media mainstream di era digitalisasi saat ini. Satu diantaranya adalah kebiasaan baru di kalangan pelaku media massa saat ini, yaitu mengikuti arus media sosial. 

Hal ini kata Kundori, justru akan menyulitkan upaya media massa membangun kepercayaan masyarakat.

"Sayangnya memang, belakangan ini pelaku media massa atau insan pers, justru meniru media sosial baik dari akurasi maupun penyajian. Ini menjadi tantangan media massa untuk tidak terlena dan mengikuti tren media sosial," ujar Kundori saat Talkshow di RRI Pontianak dalam momentum Hari Pers Nasional (HPN) pada Selasa (8/2/2022). 

"Kita harus melakukan verifikasi informasi yang berkembang di media sosial, sehingga publik tetap percaya," tegasnya.

Karena itu, Kundori mendorong Dewan Pers sebagai lembaga yang merepresentasikan media massa, membuat aturan agar ada standar yang jelas dalam kaedah pembuatan produk jurnalistik.

"Saat ini Dewan Pers sedang menyiapkan regulasi baru menuju era digitalisasi. Agar ada rambu-rambu tersendiri sehingga kepercayaan publik terhadap media massa yang terverifikasi sebagai perusahaan media, akan tetap terjaga," ungkapnya. 

Berdasarkan laporan Digital News Report 2021, selama Pandemi Covid-19 ada peningkatan kepercayaan publik terhadap media massa. Secara global, tingkat kepercayaan publik dari 44 persen menjadi 50 persen, namun hal itu justru terbalik di Indonesia yang lebih rendah dari negara lainnya, yaitu 39 persen. 

"Ini lebih rendah dari Malaysia, Hongkong, Singapura Jepang dan Thailand. Hasil survei lembaga di Indonesia menunjukkan, jika menurunnya kepercayaan publik diakibatkan cara kerja media dan buruknya transparansi media. Ini yang menjadi tantangan," katanya. 

"Masyarakat khususnya generasi milenial, lahir di era digitalisasi dan melek tekhnologi. Karena itulah, pelaku dan perusahaan media, harus menjaga produk jusnalistiknya," tutup Kundori. [tim]

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini