Kubu Raya, Kalbar (Suara Nusantara) – Intensitas banjir rob di wilayah pesisir Kabupaten Kubu Raya kembali meningkat memasuki Desember. Kondisi ini terutama dirasakan di Kecamatan Batu Ampar, kawasan dataran rendah yang setiap tahun menjadi langganan banjir akibat pasang air laut. Genangan yang semakin sering terjadi kini mulai menghambat aktivitas harian masyarakat, termasuk akses transportasi.
Kondisi jalan medan seri yang kerap terendam banjir rob menyulitkan akses masyarakat Batu Ampar.SUARANUSANTARA/SK
Kepala Desa Padang Tikar Dua, Zainal Abidin, mengungkapkan bahwa banjir rob menyebabkan akses utama di Jalan Medan Seri kembali terendam. Warga yang hendak melintas khususnya para nelayan yang membawa hasil laut harus menunggu air surut untuk dapat melanjutkan perjalanan.
“Kalau banjir seperti ini warga sulit beraktivitas, baik membawa hasil laut atau keperluan lainnya,” ujar Zainal, Sabtu (06/12/2025).
Ia berharap ada langkah konkret dari pemerintah terkait pembangunan jalan yang sudah berulang kali terputus akibat banjir rob. Jalan tersebut merupakan akses vital yang menghubungkan beberapa wilayah di Batu Ampar.
“Masyarakat memang terpaksa menunggu sampai air surut. Sekarang aktivitas sangat terkendala karena banjir kerap muncul dengan ketinggian bervariasi,” jelasnya.
Sementara itu, Camat Batu Ampar, Alfian, memastikan bahwa persoalan banjir rob dan kerusakan jalan telah masuk dalam agenda prioritas. Dirinya menyampaikan bahwa tahun mendatang akan ada perhatian khusus terhadap peningkatan infrastruktur jalan yang selama ini terendam banjir.
“Karena ini sudah masuk kategori bencana, saya berharap ada proses peningkatan badan jalan agar tidak selalu terendam banjir rob,” ujarnya.
Pemerintah Kecamatan Batu Ampar berharap perhatian dari pemerintah kabupaten dapat segera diwujudkan. Peningkatan infrastruktur diharapkan dapat mempermudah mobilitas warga, sehingga meski banjir rob masih terjadi, aktivitas masyarakat tetap dapat berjalan tanpa hambatan besar.[SK]