Cari Belimbing Wuluh, Warga Sungai Pinyuh Temukan Kerangka Adik yang Hilang 50 Hari Lalu

Sebarkan:

Jenazah Lie Bun Kong yang tersisa kerangka saat olah TKP polisi di Jalan Karya Bakti RT. 003/RW. 001 Kelurahan Sungai Pinyuh Kabupaten Mempawah, Jumat (7/11/2025) pagi.SUARANUSANTARA/SK
Mempawah, Kalbar (Suara Nusantara) – Niat hati ingin mencari belimbing wuluh, namun tak disangka, Ciu Fa (56) justru menemukan kerangka manusia di hutan belakang rumahnya, Jumat (7/11/2025) pagi pukul 07.00 WIB.

Penemuan mengejutkan itu terjadi di Jalan Karya Bakti RT 003/RW 001, Kelurahan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.

Begitu dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh pihak kepolisian, diketahui bahwa kerangka tersebut merupakan Lie Bun Kong (55) adik kandung Ciu Fa sendiri yang sebelumnya dilaporkan hilang sejak 50 hari lalu, tepatnya pada September 2025.

Menurut keterangan, Ciu Fa pagi itu hendak mencari belimbing wuluh di hutan belakang rumahnya. Namun langkahnya terhenti ketika mencium bau menyengat seperti bangkai.
Saat diperiksa, ia melihat tulang kaki manusia yang telah mengering, tergeletak di samping gorong-gorong dalam posisi telungkup di kubangan air berlumpur.

Kaget dan ketakutan, Ciu Fa langsung meminta bantuan tetangganya. Penemuan itu kemudian dilaporkan ke Ketua RT dan Polsek Sungai Pinyuh.

Mendapat laporan, Kapolsek Sungai Pinyuh AKP Setyadi bersama anggota, dibackup oleh Pamapta II Polres Mempawah Ipda Sumartian Suheri serta Tim Inafis Polres Mempawah, segera mendatangi lokasi.

Setelah dilakukan pemeriksaan dan pencocokan data, dipastikan bahwa kerangka tersebut memang Lie Bun Kong, pria berusia 55 tahun yang telah dinyatakan hilang lebih dari sebulan.
Korban sebelumnya juga telah diumumkan sebagai orang hilang di media sosial melalui akun Facebook Edianto Tjhai Lee pada 1 November 2025.

Dari keterangan saksi, korban diketahui berstatus “bujang tua” dan tinggal seorang diri di rumah peninggalan orang tuanya di Kelurahan Sungai Pinyuh.

“Korban Lie Bun Kong diketahui memiliki riwayat penyakit ayan atau epilepsi sejak lama,” ungkap Kapolres Mempawah AKBP Jonathan David Harianthono melalui Kapolsek Sungai Pinyuh AKP Setyadi.

Setelah proses olah TKP, pihak keluarga menolak dilakukan otopsi dengan alasan keyakinan bahwa korban meninggal karena penyakit epilepsi yang dideritanya.

“Selanjutnya jenazah korban dibawa dan diurus oleh Yayasan Kematian Arif Sejahtera Sungai Pinyuh untuk proses semayam dan pemakaman,” pungkas AKP Setyadi.[SK]

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini