Tiga Pelajar MTs Terseret Ombak di Pantai Anjir Ketapang, Dua Ditemukan Tewas, Satu Masih Hilang

Sebarkan:

 

Dua dari tiga korban pelajar yang terseret ombak di pantai anjir Ketapang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.SUARANUSANTARA/SK
Ketapang, Kalbar (Suara Nusantara) – Duka mendalam menyelimuti Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Tiga pelajar Madrasah Tsanawiyah (MTs) terseret ombak saat bermain di tepi Pantai Anjir, Rabu (8/10/2025) sore. Dua di antaranya ditemukan meninggal dunia, sementara satu korban lainnya masih dalam pencarian.

Kepala Kantor SAR Pontianak melalui Kasi Operasi dan Siaga, Adliandi Salman, membenarkan insiden tersebut. Ketiga korban diketahui bernama Abdul Sahar (14), Taufik Rahman (14), dan Al Fi’i Kefin (14).

“Hari ini memasuki hari kedua pencarian. Tim SAR gabungan telah menemukan dua korban dari tiga korban yang dicari sebelumnya,” ungkap Salman, Kamis (9/10/2025) siang.

Korban pertama, Taufik Rahman, ditemukan pada Rabu malam di sekitar lokasi kejadian dalam kondisi sudah meninggal dunia. Sementara korban kedua, Al Fi’i Kefin, ditemukan Kamis pagi sekitar 296 meter dari titik awal tenggelam, juga dalam keadaan tidak bernyawa.

“Hingga siang ini, kami masih berupaya mencari korban ketiga atas nama Abdul Sahar. Pencarian dilakukan menggunakan pola expanding square dengan metode penyelaman dan penelusuran permukaan air,” jelasnya.

Operasi pencarian melibatkan tim gabungan dari SAR Ketapang, Polsek Kendawangan, BPBD, TNI, serta masyarakat setempat. Cuaca berangin dan ombak tinggi menjadi tantangan besar bagi tim di lapangan.

Salman menegaskan, pencarian akan terus dilakukan hingga seluruh korban berhasil ditemukan.
“Kami akan maksimalkan pencarian hingga korban terakhir ditemukan. Mohon doa dan dukungan masyarakat agar proses ini berjalan lancar,” pungkasnya.

Peristiwa tragis ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas di kawasan pantai. Pantai Anjir diketahui memiliki arus bawah laut kuat dan ombak tinggi, terutama saat musim angin selatan, yang dapat membahayakan keselamatan para pengunjung.[SK]
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini