Ketupat Colet Mak Ien: Kuliner Khas Ketapang yang Bikin Pagi di CFD Pontianak Makin Istimewa

Sebarkan:

 

Ketupat Colet Mak ien di CFD Pontianak pada Minggu (13/07/2025).SUARANUSANTARA/SK
Pontianak, Kalbar (Suara Nusantara) – Aroma bumbu ketumbar yang khas, berpadu dengan potongan daging empuk dalam kuah kental, sukses menarik perhatian para pengunjung Car Free Day (CFD) Pontianak. Di antara riuh aktivitas warga, satu kuliner tradisional asal Kabupaten Ketapang mencuri perhatian: Ketupat Colet Mak Ien.

Hidangan yang dulu hanya hadir saat momen Hari Raya Idul Fitri ini, kini bisa dinikmati setiap Minggu pagi di pusat keramaian kota. Sajian ini menjadi bukti bagaimana kuliner warisan keluarga bisa naik kelas menjadi produk UMKM yang diminati banyak orang.

“Kita nggak menyangka kalau antusias pengunjung tinggi untuk Ketupat Colet Mak Ien ini,” ujar Iin, sang pemilik usaha, saat ditemui Minggu (13/07/2025).

Iin menceritakan bahwa resep Ketupat Colet yang ia sajikan merupakan warisan keluarga, khususnya dari sang ibu yang berasal dari Ketapang. Awalnya, hidangan ini hanya ia nikmati bersama keluarga saat Lebaran. Namun karena tingginya permintaan setiap tahunnya, Iin memutuskan untuk membuka pesanan secara pre-order.

“Tiap tahun pasti ada yang pesan. Jadi akhirnya kita putuskan untuk jual juga di CFD,” tambahnya.

Yang membuat Ketupat Colet Mak Ien berbeda dari yang lain adalah racikan bumbunya. Iin menjelaskan, kuah dagingnya bukan rendang, melainkan kuah kental dengan dominasi bumbu ketumbar dan irisan jahe yang memberikan sensasi unik saat dikunyah.

“Ketupat colet kita punya cita rasa yang khas. Dagingnya dimasak dengan bumbu ketumbar, ada aroma yang kuat, dan krenyes-krenyes dari irisan jahe,” jelasnya.

Dalam satu hari, Iin mampu menjual antara 70 hingga 100 porsi, dengan harga Rp35.000 per porsi. Setiap porsi terdiri dari lima ketupat dan satu kotak daging berbumbu khas yang lezat dan mengenyangkan.

Tak berhenti di CFD saja, Iin juga tengah menyiapkan langkah ekspansi. Ia berencana menghadirkan Ketupat Colet Mak Ien dalam bentuk kemasan frozen food, agar bisa dijadikan oleh-oleh khas Kalbar yang tahan lama dan dikirim ke luar kota.

“Rencananya mau dijadikan produk oleh-oleh juga. Bisa dikirim ke luar kota dalam bentuk frozen. Kita pernah kirim sampai ke Putussibau, dan kualitasnya tetap terjaga,” tuturnya bangga.

Kisah Iin adalah contoh nyata bahwa warisan kuliner daerah bisa menjadi peluang ekonomi yang menjanjikan. Dukungan terhadap pelaku UMKM seperti Ketupat Colet Mak Ien tak hanya memperkaya ragam kuliner lokal, tetapi juga mengangkat nilai budaya dan tradisi kuliner Kalimantan Barat ke panggung yang lebih luas.[SK]

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini