Pontianak, Kalbar (Suara Nusantara) – Musibah menimpa sebuah keluarga di kawasan tepian Sungai Kapuas. Rumah panggung milik Umar, warga Jalan Adisucipto Gang Haji Aman, Pontianak, roboh diterjang air pasang pada Jumat sore (27/6/2025) sekitar pukul 16.20 WIB.rumah umar yang roboh akibat pondasi yang rapuh termakan usia.SUARANUSANTARA/SK
Kejadian memilukan ini terjadi saat debit air Sungai Kapuas naik secara signifikan dan menghantam permukiman di tepi sungai. Rumah milik Umar yang sudah berdiri puluhan tahun tak mampu lagi menahan tekanan derasnya air yang datang tiba-tiba.
“Pondasi rumah memang sudah tua dan mulai rapuh. Setiap air pasang tinggi, rumah selalu terasa bergoyang. Saya sempat coba tambahkan material agar lebih kuat, tapi ternyata tidak cukup menahan tekanan air pasang kemarin,” ungkap Umar saat ditemui Sabtu pagi (28/6/2025).
Saat peristiwa terjadi, Umar mengaku tidak sempat menyelamatkan barang-barang miliknya. Yang ia pikirkan hanyalah keselamatan anggota keluarga.
“Saya langsung cari istri dan cucu. Yang penting kami semua selamat. Soal barang, itu bisa dicari lagi nanti,” katanya dengan nada tegar.
Air pasang yang datang mendadak menyebabkan separuh bangunan rumah milik Umar ambruk dan seluruh isi rumah ikut terendam. Peralatan elektronik, perabotan rumah tangga, hingga perlengkapan sekolah cucu-cucunya rusak parah.
“Seperti tsunami kecil, air masuk sangat cepat. Televisi, alat-alat sekolah cucu saya, semua basah dan rusak. Tidak sempat diselamatkan,” jelasnya.
Untuk sementara waktu, Umar dan keluarganya terpaksa mengungsi ke sebuah rumah kosong milik kerabat yang tidak jauh dari lokasi kejadian. Ia berharap ada bantuan dan perhatian dari pemerintah setempat untuk memperbaiki tempat tinggalnya yang kini rata dengan tanah.
“Sementara kami tinggal di kontrakan kosong. Kalau bisa ada bantuan material atau apa saja untuk bangun kembali rumah kami, agar bisa hidup tenang lagi,” harap Umar.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan rentannya permukiman warga yang berada di sepanjang bantaran Sungai Kapuas, khususnya di saat musim air pasang dan cuaca ekstrem. Pemerintah dan pihak terkait diharapkan dapat segera melakukan langkah antisipatif, termasuk perbaikan infrastruktur dan penataan kawasan rawan bencana agar kejadian serupa tidak terulang.[SK]