Objek Wisata Batu Belimbing di Singkawang, Kalimantan Barat akan Maju dan Berkembang

Sebarkan:

Pj Gubernur Kalbar Harisson saat kunjungi Batu Belimbing di Singkawang. SUARANUSANTARA.CO.ID/ist
Singkawang, Kalbar (Suara Nusantara) -  Batu Belimbing adalah salah satu destinasi wisata yang terletak di wilayah Kelurahan Nyarumkop Kecamatan Singkawang Timur Kota Singkawang Kalimantan Barat. Kelurahan Nyarumkop mencoba untuk turut andil dalam pengembangan sektor pariwisata, terlebih dengan pengembangan desa wisata yang menjadi salah satu bentuk pariwisata pedesaan yang menjadi tumpuan berkembangnya konsep Pariwisata Berkelanjutan.

Destinasi wisata Batu Belimbing ini terletak di jalan raya Singkawang – Bengkayang dengan jarak sekitar 10 km dari pusat Kota singkawang. Adapun waktu tempuh yang diperlukan dari pusat Kota Singkawang kurang lebih 20 – 30 menit.

Batu Belimbing merupakan wilayah perbukitan dengan hamparan perkebunan dan hutan yang masih alami, asri dan indah menjadi ikon pariwisata panorama alam. Dengan berbagai potensi yang ada, Kelurahan Nyarumkop bersama POKDARWIS berusaha menerapkan pariwisata yang menempatkan masyarakat disekitar lokasi tidak hanya menjadi objek pariwisata, tetapi masyarakat juga menjadi pelaku pariwisata tersebut.

Potensi alam kawasan Batu Belimbing yang luar biasa ini dan dalam rangka untuk tetap menjaga kelestarian alamnya  bersama masyarakat menjadi tempat wisata alam edukasi, seni, budaya dan olahraga dengan nama Taman Batu Belimbing.

Pada kesempatan kali ini, Pj Gubernur Kalbar Harisson bersama Pj Ketua TP PKK mengunjungi destinasi tersebut, selain untuk melihat keindahan wisata Batu Belimbing, juga memantau implementasi arahannya terkait kesiapan destinasi wisata dalam mengantisipasi arus kunjungan wisatawan selama libur nasional natal dan tahun baru 2024 sebagaimana tertuang pada Surat Gubernur No: 500.13.1/6804/Disporapar.

“Ada yang menyebut batu ini meteor yang jatuh dari langit, sekarang menjadi tempat wisata. Dari Pontianak juga 3 - 4 jam sudah sampai. Dan Alhamdulillah akhirnya saya bisa sampai kesini dan melihat keunikan alam ini”, ucap Harisson.

Ia mengapresiasi langkah Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang dikembangkan ini harus menjadi unggulan. Dimana hal ini sejalan dengan amanat Presiden, yang mana setiap desa/kelurahan harus memiliki potensi unggulan, mulai dari sisi produk atau tempat wisata yang bisa kembangkan, baik wisata alam atau wisata buatan.

“Dengan adanya desa wisata, akan mampu menggerakkan roda perekonomian masyarakat. Terima Kasih kepada semua yang sudah mengembangkan wisata batu belimbing ini, pasti dengan susah payah. Kedepannya tergantung kita mengelola tempat wisata ini. Semoga konsisten yang semakin profesional. Jangan lupa juga kesiapan Protokol CHSE, Pengawas (Lifeguard), rambu - rambu tempat dan pedoman berwisata, hingga kolaborasi bersama instansi terkait lainnya seperti tenaga medis, akomodasi, tim SAR hingga TNI POLRI agar para pengunjung merasa aman dan nyaman,” timpalnya.

Di tempat yang sama, Pj wali Kota Singkawang Sumastro menyadari masih banyak yang harus ditingkatkan guna menambah daya tarik Destinasi wisata Batu Belimbing ini.

“Kami merasa kagum kepada pokdarwis, semangatnya tak pernah kendor. Kawasan wisata batu belimbing akan berkembang dimasa akan datang. Mudah - mudahan kawasan ini akan bisa menjadi destinasi unggulan setelah destinasi lainnya. Berbagai Penghargaan yang diterima, walaupun masih dikelola secara sederhana, tak menyurutkan semangat Pokdarwis Batu Belimbing ini untuk terus berkembang. Mari kita menjaga kawasan ini,” harapnya.

Seperti yang kita ketahui, berbagai kisah tentang Batu Belimbing juga memiliki kisah yang sering terdengar di masyarakat. Batu ini dulunya bernama Batu Pulau karena bentuknya yang dianggap menyerupai sebuah pulau. Kemudian, ada juga yang menyebutnya dengan Batu Bergantung karena tampilan batu ini seperti terapung di atas air.

Akhirnya batu ini diberi nama Batu Belimbing karena bentuknya yang segi-segi alias berlekuk-lekuk menyerupai buah belimbing.

Batu Belimbing ini juga disebut-sebut sebagai meteor langit yang jatuh di bumi. Meski demikian, batu ini memang sungguh menjadi fenomena alam yang unik. Secara ilmiah batu ini terbentuk karena adanya erosi dan pelapukan yang terjadi pada batu tersebut. [sk]

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini