Bupati Kubu Raya Turun Langsung Padamkan Karhutla di Rasau Jaya, Peringatkan Bahaya Kabut Asap

Sebarkan:

Bupati Kubu Raya Sujiwo saat melakukan pemadaman lahan terbakar di kawasan Jalan Sultan Agung, Dusun Rasau Karya, Desa Rasau Jaya Umum, Kecamatan Rasau Jaya.SUARANUSANTARA/SK
Kubu Raya, Kalbar (Suara Nusantara) – Kebakaran lahan kembali melanda Kabupaten Kubu Raya. Kali ini terjadi di Jalan Sultan Agung, Dusun Rasau Karya, Desa Rasau Jaya Umum, Kecamatan Rasau Jaya, Kalimantan Barat, pada Jumat (27/6/2025). Kebakaran tersebut menyisakan kabut asap tebal yang mulai mengganggu jarak pandang serta memicu gangguan pernapasan bagi warga sekitar.

Bupati Kubu Raya, Sujiwo, turun langsung ke lokasi untuk ikut membantu proses pemadaman sekaligus meninjau kondisi terkini lahan yang terbakar.

“Kubu Raya ini kerap memasuki musim kemarau. Untuk itu, saya kembali mengimbau masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar,” tegas Sujiwo di sela kegiatan pemadaman.

Bupati Sujiwo menekankan bahwa dampak kebakaran lahan tak hanya merusak lingkungan, namun juga sangat merugikan dari sisi kesehatan dan transportasi. Kabut asap yang muncul mengandung partikel berbahaya yang sangat rentan bagi kelompok tertentu.

“Kabut asap ini mengancam kelompok rentan seperti ibu hamil, lansia, dan anak-anak. Kita tidak bisa membiarkan ini terus terjadi,” ujarnya prihatin.

Selain itu, ia juga menyebut bahwa kabut asap bisa mengganggu aktivitas penerbangan, mengingat letak geografis Kubu Raya yang dekat dengan Bandara Internasional Supadio.

Guna mencegah kebakaran meluas hingga ke permukiman warga, petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan disiagakan penuh. Langkah ini diambil sebagai bentuk keseriusan pemerintah daerah dalam mengantisipasi potensi titik api yang kerap muncul selama musim kemarau.

“Kita tidak ingin api menyebar ke pemukiman. Karena itu, tim gabungan terus bersiaga dan berjaga di titik-titik rawan,” tambah Sujiwo.

Pemerintah Kabupaten Kubu Raya juga akan memperkuat sosialisasi kepada masyarakat terkait bahaya membuka lahan dengan cara membakar, serta memperluas pemantauan titik panas (hotspot) secara digital dan manual.

Dengan semakin tingginya intensitas kemarau, Bupati Sujiwo berharap seluruh elemen masyarakat bisa turut serta menjaga lingkungan, mencegah kebakaran, dan tidak lagi mengandalkan pembakaran sebagai metode utama dalam membuka lahan pertanian.[SK]

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini