Jenazahnya pertama kali ditemukan oleh rekan kerjanya, Fahmi, yang langsung panik saat menyadari keberadaan Ade tak lagi terlihat di sekitar lokasi kerja.
Fahmi mengungkapkan, sebelum kejadian sekitar pukul 12.30 WIB, dirinya tengah melakukan penyemprotan rumput sawit, sementara Ade Riswan Ramadani sedang menyiram tanaman cabai.
Namun, beberapa saat kemudian, Fahmi tak lagi melihat sosok Ade. Yang tersisa hanyalah sebuah ember yang tergeletak di pinggir kolam.
"Saya curiga Ade jatuh ke dalam kolam. Saya pun turun ke pintu pembuangan air untuk mengecek. Saat itulah saya melihat tubuhnya sudah tak bernyawa di dalam kolam, sekitar lima meter dari tepian," ungkap Fahmi.
Ia kemudian segera membawa jenazah Ade ke tepi kolam dan melaporkan kejadian ini kepada pemilik lahan, Ketua RT, serta pihak kepolisian dari Mapolsek Anjongan.
Tim Inafis Polres Mempawah yang turun ke lokasi langsung melakukan olah TKP dan visum terhadap jenazah Ade Riswan Ramadani. Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Kapolsek Anjongan, Iptu Andrianto, bersama tim Unit Reskrim Polsek Anjongan juga hadir di lokasi untuk memastikan penyelidikan berjalan dengan baik.
Dari keterangan Surais, pemilik lahan tempat Ade bekerja, diketahui bahwa Ade telah tinggal di pondok kebun selama sembilan hari terakhir karena tidak memiliki keluarga maupun tempat tinggal di Kalbar.
Surais menuturkan bahwa Ade merantau ke Kalbar demi menemui seorang wanita yang dikenalnya melalui media sosial. Namun, setelah bertemu wanita tersebut, Ade mengaku tertipu. Uangnya habis, dan ia akhirnya terlantar di Anjongan tanpa tujuan.
Melihat kondisi Ade yang mengenaskan, Surais merasa iba dan menawarinya tempat tinggal di pondok kebun sawit, dengan syarat membantu merawat kebun.
Menurut Surais, selama tinggal di pondok, Ade sering mengeluhkan sakit hernia dan asma, sehingga tidak bisa bekerja terlalu berat. Hal ini diduga turut berkontribusi pada insiden yang menimpanya.
Hingga berita ini diturunkan, jenazah Ade Riswan Ramadani telah diurus untuk dimakamkan oleh Surais.
Pihak keluarga di Sidoarjo yang dihubungi mengaku tidak dapat datang ke Kalbar, sehingga meminta bantuan Surais untuk mengurus pemakaman Ade.[SK]