Pontianak, Kalbar (Suara Nusantara) – Upaya penyelundupan 47 ton bawang bombai asal Malaysia dan satu unit mobil mewah jenis Range Rover berhasil digagalkan oleh Lantamal XII Pontianak. Para pelaku mencoba mengelabui petugas dengan menyembunyikan barang ilegal di balik tumpukan barang rongsokan, tetapi aksi mereka akhirnya terungkap.Lantamal XII Gagalkan Penyelundupan 47 Ton Bawang Bombay dan Range Rover.SUARANUSANTARA/SK
Wakil Komandan Lantamal XII Pontianak, Kolonel Marinir Qomarudin, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima informasi dari Satgas Bais TNI terkait adanya truk bermuatan bawang bombai ilegal yang akan dikirim ke Pulau Jawa melalui Pelabuhan Dwikora Pontianak.
“Kami mencoba melakukan pengecekan terhadap sejumlah truk yang ada di pelabuhan. Dari hasil penyisiran, kami menemukan satu truk yang membawa dua barang ilegal tersebut,” ujar Qomarudin, Sabtu (8/2/2025).
Truk tersebut hampir berhasil naik ke Kapal Darma Kartika 7 yang berlayar dengan rute Pontianak-Semarang sebelum akhirnya dihentikan oleh petugas.
Hasil pemeriksaan terhadap sopir truk yang diamankan mengungkap bahwa ada dua truk lain yang membawa barang selundupan serupa. Kedua truk tersebut ditemukan di dua lokasi berbeda: Pergudangan Pal 5 dan Sungai Ambawang.
“Saat diperiksa ke lokasi, tim mendapati bahwa di dua truk lainnya juga terdapat bawang bombai ilegal, barang rongsokan, dan satu unit mobil Range Rover,” ungkapnya.
Dalam operasi ini, petugas mengamankan sopir truk berinisial SU, yang kini sedang dalam proses penyelidikan lebih lanjut.
“Saat ini, kasus ini telah kami limpahkan ke Bea Cukai Kalimantan Bagian Barat untuk proses hukum lebih lanjut,” tambahnya.
Penyelundupan barang dari Malaysia melalui Kalimantan Barat memang menjadi perhatian serius. Bawang bombai, yang diduga tidak memiliki izin impor resmi, kerap masuk melalui jalur perbatasan untuk didistribusikan ke berbagai wilayah di Indonesia, terutama Pulau Jawa. Selain itu, masuknya mobil mewah ilegal juga menjadi indikasi adanya jaringan penyelundupan yang lebih besar.
Keberhasilan Lantamal XII Pontianak dalam menggagalkan aksi ini menjadi bukti ketatnya pengawasan di jalur perbatasan laut Kalbar, serta komitmen aparat dalam menindak tegas penyelundupan barang ilegal.[SK]