![]() |
Kondisi rumah warga terdampak banjir di Sambas yang sudah mendekati atap rumah.SUARANUSANTARA/SK |
“Bantuan logistik berupa beras sebanyak 20 ton sudah disalurkan. Ini sebagai upaya pemerintah daerah dalam menangani bencana banjir yang terjadi,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sambas, Nisa Azwarita, Kamis (6/2/2025).
Ia menjelaskan bahwa bantuan tersebut telah disalurkan ke lima desa, mencakup 3.103 kepala keluarga (KK) atau 12.867 jiwa. Namun, stok cadangan beras pemda kini semakin menipis, hanya tersisa satu ton. Sementara itu, 12.095 KK atau 40.668 jiwa lainnya masih belum menerima bantuan pangan.
“Pemkab Sambas telah bersurat ke Gubernur Kalbar untuk meminta bantuan tambahan dari cadangan beras pemerintah provinsi. Saat ini, kami masih menunggu tanggapan,” jelasnya.
Selain bantuan dari Pemda, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah memberikan bantuan Dana Siap Pakai (DSP) sebesar Rp150 juta untuk operasional penanganan banjir. BNPB juga mengirimkan berbagai peralatan dan kebutuhan dasar, seperti: 1 perahu karet kapasitas 10 orang, Mesin 40 HP untuk distribusi logistik, 150 paket sembako, 150 lembar selimut, 150 paket makanan siap saji, 1 unit pompa alkon.
Namun, karena luas wilayah terdampak terus bertambah dan jumlah korban meningkat, BPBD Sambas menyatakan bahwa bantuan tambahan masih sangat dibutuhkan.
“Kami sangat membutuhkan tambahan peralatan, pangan, dan sandang dalam waktu dekat untuk memastikan seluruh korban banjir mendapatkan bantuan,” ungkap Nisa.
Menurut data terbaru BPBD Sambas, banjir telah meluas ke 12 kecamatan di 47 desa, menyebabkan dampak yang cukup besar, di antaranya: 53.535 jiwa terdampak (15.198 KK), 11.086 rumah terendam, 199 warga mengungsi, 2 orang meninggal dunia, 30 sekolah terendam, 5 kantor desa terendam, 1.274,5 hektare sawah terdampak, 56 hektare lahan perkebunan rusak, 18,85 hektare tanaman hortikultura terendam.
Banjir ini dipicu oleh curah hujan tinggi yang berlangsung terus-menerus, diperparah dengan pasang air laut dan sungai. Kondisi ini mengakibatkan air sulit surut dan merendam berbagai wilayah di Sambas.
Masyarakat pun berharap adanya bantuan tambahan segera, terutama bagi warga yang belum tersentuh distribusi logistik.[SK]