Pontianak, Kalbar (Suara Nusantara) – Banjir dan tanah longsor melanda delapan kabupaten/kota di Kalimantan Barat, menyebabkan lebih dari 243.370 jiwa terdampak. Selain merendam rumah warga, bencana ini juga merusak sejumlah fasilitas umum, termasuk jembatan dan jalan raya.Banjir yang masih terjadi di Kabupaten Mempawah.SUARANUSANTARA/SK
Ketua Satgas Informasi BPBD Kalbar, Daniel, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan monitoring pasca-banjir guna mendata kerusakan infrastruktur serta memastikan bantuan bagi warga terdampak.
"Kami sedang mendata rumah warga, jembatan, dan jalan yang mengalami kerusakan, baik dalam kategori ringan hingga berat," ujar Daniel, Sabtu (8/2/2025).
Data yang dikumpulkan oleh BPBD Kalbar nantinya akan diserahkan ke Kementerian PUPR tingkat kabupaten dan provinsi untuk menentukan langkah pemulihan infrastruktur.
"Paling lama dalam 14 hari, seluruh data harus sudah terhimpun dan tidak boleh melewati batas waktu yang telah ditentukan," tambahnya.
Saat ini, kondisi banjir di Kalbar sudah mulai surut, dan sebagian besar warga yang mengungsi telah kembali ke rumah masing-masing. Mereka mulai membersihkan sisa-sisa lumpur dan sampah yang terbawa banjir.
Meski demikian, BPBD mengingatkan warga untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan banjir susulan, mengingat intensitas hujan masih cukup tinggi di beberapa wilayah.[SK]