Sekadau, Kalbar (Suara Nusantara) – Keraton Kusuma Negara Sekadau kembali menyelenggarakan acara Adat Batas Negeri ke-V Tahun 2024 pada Minggu (15/12/2024). Bertempat di Balairung Sari Keraton Kusuma Negara, acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Kepala Dinas Kelautan Kalbar Frans Zeno mewakili Penjabat Gubernur Kalbar, Bupati Sekadau Aron, Forkopimda, para raja dari Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN), Ketua PWI Kalbar Kundori, serta berbagai tokoh masyarakat, agama, dan organisasi.
Raja Kusuma Negara Sekadau, Pangeran Agung Gusti Muhammad Effendi Sri Negara II, menyambut para tamu dengan penuh rasa syukur dan kebanggaan.
“Kami ucapkan selamat datang dan terima kasih kepada semua yang hadir di acara adat Batas Negeri yang kami gelar ini,” ujar beliau.
Dalam sambutannya, Bupati Sekadau Aron menegaskan bahwa kegiatan adat seperti ini memiliki peran strategis dalam menjaga kelestarian budaya sekaligus mempererat hubungan antar-kerabat dan masyarakat. Ia juga menyoroti kontribusi sejarah kerajaan terhadap pembentukan bangsa Indonesia.
“Kami dari pemerintah daerah terus mendorong agar kegiatan ini dapat dilaksanakan setiap tahun. Sejarah masa lalu, termasuk peran kerajaan-kerajaan, menjadi fondasi terbentuknya negara kita saat ini,” ujar Aron.
Bupati juga memberikan apresiasi atas gelar kekerabatan yang diberikan oleh Raja Kusuma Negara kepada beberapa tokoh sebagai bentuk penghormatan dan pengakuan atas kontribusi mereka.
“Mari kita bersama-sama menjaga sejarah dan melestarikan budaya seperti ini. Kami bersyukur komunikasi antara pemerintah daerah, pihak keraton, dan Forkopimda berjalan harmonis sehingga setiap persoalan dapat diselesaikan bersama,” tambahnya.
Mewakili Penjabat Gubernur Kalbar, Frans Zeno memuji pelaksanaan Adat Batas Negeri sebagai wujud nyata pelestarian budaya dan penghormatan kepada leluhur.
“Adat Batas Negeri Kusuma Negara memiliki makna mendalam, bukan sekadar tradisi budaya, tetapi juga momentum untuk terus membangun Kabupaten Sekadau dan Kalimantan Barat secara keseluruhan,” kata Frans.
Acara ini juga ditandai dengan pemberian gelar kekerabatan kepada sejumlah tokoh, yakni: Frans Zeno (Kepala Dinas Kelautan Kalbar). AKBP I Nyoman Sudama (Kapolres Sekadau). Frans Dawal (Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sekadau).
Selain itu, dilakukan penandatanganan Piagam Kusuma Negara oleh tiga lembaga adat utama: Majelis Adat Budaya Melayu (MABM), Dewan Adat Dayak (DAD), dan Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT), sebagai simbol persatuan dan sinergi antar-budaya di Kabupaten Sekadau.
Dengan digelarnya Adat Batas Negeri ke-V ini, Keraton Kusuma Negara dan Pemerintah Kabupaten Sekadau menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga warisan leluhur sekaligus memperkuat solidaritas antar-masyarakat.
Acara ini bukan hanya tentang melestarikan tradisi, tetapi juga menjadi wadah untuk memupuk kebersamaan dan membangun daerah yang harmonis, maju, dan berbudaya. "Inilah wujud nyata bahwa budaya bukan hanya masa lalu, tetapi juga pijakan untuk masa depan yang lebih baik," tutup Raja Kusuma Negara Sekadau.[SK]