Sebagai mantan Kapolda Kalbar, Didi mengungkapkan bahwa pintu masuk perbatasan merupakan titik rawan yang harus menjadi prioritas dalam pengawasan. Ia juga menyoroti pentingnya penguatan hukum dengan sanksi berat bagi para bandar narkoba yang merusak generasi muda.
“Empat hal yang menjadi fokus saya dalam pemberantasan narkotika adalah pengawasan ketat di perbatasan, penguatan hukum dengan sanksi berat, peningkatan kesadaran masyarakat, dan perbaikan sistem rehabilitasi yang lebih efektif,” jelas Didi Haryono dengan tegas.
Didi juga mengapresiasi kerja keras yang telah dilakukan oleh Polri dan Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam memberantas narkoba di Kalbar, namun ia menekankan bahwa pengawasan di perbatasan harus diperkuat untuk menghadapi tantangan yang semakin kompleks di masa mendatang.
“Kita tidak bisa lengah. Pengawasan di perbatasan harus lebih ditingkatkan, karena ini adalah jalur utama yang sering dimanfaatkan untuk mengedarkan narkoba. Selain itu, masyarakat harus lebih sadar akan bahaya narkoba, dan sistem rehabilitasi juga perlu lebih baik agar para pecandu dapat segera pulih,” tambah Didi.
Pernyataan ini menggambarkan komitmen Didi Haryono untuk memerangi peredaran narkoba dan memastikan Kalbar bebas dari pengaruh narkotika. Sebagai calon pemimpin, Didi bertekad untuk mengoptimalkan semua upaya yang ada dan memastikan masa depan yang lebih sehat bagi masyarakat Kalbar. [SK]