Tiga pasangan calon (paslon) yang hadir dalam debat kali ini adalah pasangan nomor urut satu Sutarmidji-Didi Haryono, pasangan nomor urut dua Ria Norsan-Krisantus, dan pasangan nomor urut tiga Muda Mahendrawan-Jakius Sinyor. Masing-masing paslon menyampaikan visi dan program unggulan untuk membangun Kalbar ke depan, dengan fokus pada isu-isu penting yang menyentuh kehidupan masyarakat.
Dalam paparannya, Sutarmidji-Didi Haryono (nomor urut satu) menekankan pentingnya peningkatan kualitas infrastruktur, terutama di daerah pedalaman dan perbatasan yang masih minim akses. Mereka juga menegaskan bahwa pengelolaan sumber daya alam harus mengedepankan prinsip berkelanjutan dan ramah lingkungan. "Kami akan memastikan seluruh proyek infrastruktur dibangun dengan kualitas baik dan ramah lingkungan untuk generasi masa depan," tegas Sutarmidji.
Sementara itu, Ria Norsan-Krisantus (nomor urut dua) mengedepankan program percepatan pembangunan jalan dan jembatan di berbagai kabupaten yang selama ini sulit diakses. Mereka juga berkomitmen untuk meningkatkan tata kelola sumber daya alam dengan menggandeng masyarakat lokal, agar manfaat ekonomi lebih dirasakan masyarakat di sekitar sumber daya tersebut. "Kami ingin sumber daya alam Kalbar menjadi kekuatan ekonomi rakyat, bukan hanya perusahaan besar," ujar Ria Norsan.
Pasangan Muda Mahendrawan-Jakius Sinyor (nomor urut tiga) menyoroti pentingnya infrastruktur yang mendukung sektor pertanian dan perkebunan, yang merupakan mata pencaharian utama masyarakat Kalbar. Mereka berjanji akan memperbaiki infrastruktur irigasi dan membangun sentra-sentra ekonomi desa untuk mengurangi ketergantungan pada kota. "Dengan infrastruktur yang tepat, kita bisa menciptakan kesejahteraan yang merata di seluruh Kalbar," kata Muda Mahendrawan.
Debat kali ini juga diwarnai dengan respons dari para pendukung yang antusias mendukung program dan ide dari pasangan calon masing-masing. Sorotan terhadap penataan lingkungan dan kelestarian sumber daya alam, terutama dalam menghadapi masalah bencana alam dan degradasi lingkungan, menjadi topik yang memancing diskusi panas di antara para paslon.
Kegiatan debat ini disiarkan langsung oleh beberapa stasiun televisi lokal dan disambut baik oleh masyarakat Kalimantan Barat yang berharap debat ini dapat membantu mereka dalam menentukan pemimpin yang memiliki solusi terbaik untuk Kalbar. [SK]