Kegiatan tersebut dihadiri oleh sekitar dua puluh dosen UNU Kalbar, dan dibuka oleh Wakil Rektor I UNU Kalbar, Dr. Agung Hartoyo. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya melibatkan mahasiswa dalam kegiatan penelitian yang dilakukan oleh dosen.
“Ketika melakukan penelitian, tidak hanya dosen yang harus terlibat, tapi juga mahasiswa. Ini penting agar penelitian kita semakin kuat dan bermanfaat. Saya berharap dosen UNU Kalbar semakin bersemangat dalam melakukan penelitian,” ucap Dr. Agung.
Pelatihan menghadirkan dua narasumber dari Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, yakni Dr. Lusy Tunik Muharlisiani, M.Pd dan Ristani Widya Inti, S.P., M.Agr. Sebagai seorang reviewer proposal BIMA, Dr. Lusy berbagi berbagai kiat sukses untuk mendapatkan hibah penelitian dari BIMA.
“Pengajuan proposal BIMA membutuhkan strategi khusus, tidak bisa asal mengirimkan. Ada standar dan ketentuan yang harus diikuti agar peluang diterima lebih besar. Beruntung dosen UNU Kalbar bisa mendapatkan langsung kiat-kiat dari saya,” jelas Dr. Lusy.
Ia juga berharap bahwa setelah pelatihan ini, semakin banyak dosen UNU Kalbar yang berhasil mendapatkan hibah penelitian. “Semoga proposal-proposal yang disusun setelah pelatihan ini bisa lolos dan diterima,” tambahnya.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNU Kalbar, Marisa Meiratania, yang juga merupakan ketua panitia, mengungkapkan kepuasannya terhadap pelaksanaan pelatihan ini. Ia memuji antusiasme dosen dalam mengikuti setiap sesi pelatihan.
“Mereka sangat bersemangat menyusun proposal sesuai dengan panduan dari Bu Lusy. Harapan kami setelah pelatihan ini, para dosen akan semakin rajin melakukan penelitian dan mendapatkan hibah,” ujarnya.
Pelatihan ini diharapkan dapat mendorong dosen UNU Kalbar untuk lebih aktif dan kompetitif dalam penelitian, serta menjadikan mahasiswa sebagai bagian integral dalam proses pengembangan ilmu pengetahuan. [SK]