Menurut Ani, segel ruang tes bertujuan untuk memastikan bahwa tidak ada intervensi pihak luar. Tak hanya ruangan, laptop yang digunakan peserta juga disegel di bagian port USB untuk mencegah penggunaan perangkat eksternal seperti flashdisk. Setiap ruangan pun dilengkapi CCTV yang beroperasi 24 jam, dengan pengawasan ketat dari pengawas internal seperti Inspektorat.
“Jadi tidak ada orang yang bisa intervensi. Setiap ruangan juga dilengkapi CCTV yang beroperasi 24 jam. Tempat ini juga diawasi oleh pengawas internal seperti Inspektorat,” kata Ani Sofian.
Tahun ini, Pemkot Pontianak membuka 388 formasi CPNS, dengan rincian 61 formasi untuk Tenaga Kesehatan dan 327 untuk Tenaga Teknis. Namun, terdapat 24 formasi yang belum terisi, termasuk 8 formasi Dokter Spesialis dan 9 formasi Penata Kelola Layanan Kesehatan. Dari 8.140 pelamar yang mendaftar, sebanyak 4.746 orang berhasil lolos seleksi administrasi dan lanjut ke tahap SKD.
Ani Sofian menjelaskan, tes SKD untuk CPNS Pemkot Pontianak ini berlangsung di beberapa titik, dengan titik utama di Hotel Kapuas Dharma Pontianak. Uniknya, pelaksanaan tes ini juga diadakan di luar negeri, yaitu di Turki, untuk mengakomodasi peserta yang melamar formasi di Pemkot Pontianak. Sementara pelamar dari luar Kota Pontianak mengikuti tes di lokasi masing-masing sesuai penentuan.
“Tesnya berlangsung selama 5 hari, mulai dari tanggal 30 Oktober hingga 3 November 2024. Dalam satu hari ada empat sesi dan tiap sesi ada 300 peserta yang mengikuti tes, sehingga ada 1.200 orang yang mengikuti tes per hari,” papar Ani.
Dalam tinjauannya, Ani memastikan seluruh persiapan panitia, dari pembukaan segel hingga kesiapan perangkat laptop, telah sesuai prosedur. Pihaknya juga berkoordinasi dengan manajemen Hotel Kapuas Dharma dan PLN untuk menjamin stabilitas listrik dan jaringan internet selama pelaksanaan tes.
“Kita sangat menjaga ketelitian kita. Untuk para peserta, mereka sebelum tes kita verifikasi dulu, kemudian kita cocokan wajahnya dengan data yang terekam di kartu peserta ujian. Jadi peluang untuk joki itu tidak ada,” tegasnya.
Ani juga memberikan pesan kepada seluruh peserta agar tenang dan fokus selama menjalani tes, mengingat hasil akhir ditentukan oleh kemampuan masing-masing peserta. “Yang bisa meluluskan mereka hanya peserta itu sendiri, tidak bisa ditolong oleh orang lain,” tutup Ani Sofian, menekankan pentingnya integritas dan kerja keras dalam seleksi CPNS tahun ini. [SK]