Ketapang, Kalbar (Suara Nusantara) - Ruas jalan Kabupaten Ketapang dari Kepuluk menuju Batu Tajam kini mulai mulus beraspal. Proyek pembangunan jalan ini telah menyelesaikan pengaspalan sepanjang 5 kilometer dari total rencana pembangunan 12 kilometer.
Menurut Rahman Mulia, Supervision Engineer dari PT Bahtra Jasa Konsul Teknik, pekerjaan aspal saat ini sudah mencapai segmen 2, yang dimulai dari arah Desa Pengatapan dan melanjut ke arah Sungai Kepuluk.
“Kita mulai aspal dari segmen 5, 4, dan 3. Sekarang pekerjaan aspal masuk ke segmen 2 ke arah Sungai Kepuluk,” ujar Rahman saat ditemui di lokasi proyek pada Rabu (2/10/2024).
Proyek ini juga mendapat pendampingan dan pengawasan ketat dari Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan Negeri Ketapang untuk mencegah terjadinya pelanggaran hukum. Kasi Intel Kejari Ketapang, Panter Sinambela, menegaskan komitmen kejaksaan untuk memastikan pelaksana proyek mengikuti semua aturan yang berlaku.
“Datun Kejari Ketapang melakukan pendampingan dan pengawasan secara ketat, agar pelaksana proyek berkomitmen melaksanakan pekerjaan sesuai aturan yang berlaku,” tegas Panter saat dihubungi pada Kamis (3/10/2024).
Panter menekankan bahwa tim pendampingan hanya akan mendampingi pelaksana proyek yang tidak terlibat dalam masalah hukum dan tidak terindikasi konflik kepentingan. Ia juga memperingatkan pelaksana proyek agar tidak main-main dalam melaksanakan pekerjaan.
“Kami tidak mendampingi penyedia yang terindikasi masuk dalam daftar hitam atau yang dalam proses hukum tindak pidana korupsi dari pekerjaan lain,” ucapnya.
Dalam proses pemantauan terakhir, tim pendampingan menemukan progres pengerjaan jalan deviasi minus 1 persen. Penyedia proyek diingatkan untuk lebih serius dalam bekerja, mengingat bobot pekerjaan yang telah mencapai 70 persen. Batas deviasi yang diperbolehkan adalah minus 4 persen, dan jika melampaui batas tersebut, proyek dapat dianggap kontrak kritis, dengan risiko sanksi hingga pemutusan kontrak.
“Penyedia harus lebih berhati-hati dalam bekerja dan tetap mengutamakan kualitas pekerjaan sebaik-baiknya,” tegas Panter.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Ketapang, Rahmad, mengingatkan pelaksana proyek untuk menjaga kualitas pekerjaan agar dapat dinikmati masyarakat dalam waktu yang lama.
“Panjang efektif yang dibangun ada 12 kilometer. Ruas Sungai Kepuluk-Batu Tajam totalnya 33 kilometer, dan ada beberapa segmen yang masih rusak. Nanti kita usahakan untuk diperbaiki,” ungkap Rahmad saat mendampingi Kasi Datun Kejari Ketapang di lokasi proyek.
Rahmad juga memaparkan bahwa proyek peningkatan ruas Jalan Sungai Kepuluk-Batu Tajam adalah proyek dengan nilai terbesar pada APBD Kabupaten Ketapang tahun 2024, dengan nilai kontrak mencapai Rp37,2 miliar, yang bersumber dari Dana Bagi Hasil (DBH) tahun 2024.
Rahman menambahkan, progres pekerjaan telah mencapai 70 persen. Meskipun sudah memasuki tahap pengaspalan, PT Hendra Putra Mandiri masih melanjutkan pengerjaan soil cement. Dalam dua hari ke depan, proses ini diharapkan dapat rampung.
“Masih tersisa tiga kilometer lagi yang belum disoil cement. Mudah-mudahan dalam 10 hari ke depan sudah selesai. Insya Allah bulan November nanti seluruh pekerjaan akan rampung 100 persen,” tutupnya. [SK]