Pemprov Kalbar Gandeng Empat Mitra Strategis Dorong Pengelolaan Hutan Sosial Berkelanjutan

Sebarkan:

Gubernur Kalbar, Ria Norsan saat tandatangi kesepakatan kerjasama dengan empat mitra strategis.SUARANUSANTARA/SK
Pontianak, Kalbar (Suara Nusantara) — Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Pemprov Kalbar) menandatangani kesepakatan bersama dan perjanjian kerja sama dengan empat mitra strategis guna memperkuat pengelolaan hasil hutan sosial, Senin (5/5/2025) sore.

Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya meningkatkan keberlanjutan dan nilai ekonomi hasil hutan sosial di Kalbar. Empat mitra strategis yang terlibat dalam kerja sama ini meliputi Yayasan Sangga Bumi Lestari, Rainforest Alliance, PT Premium Rempah Bumi (Pribumi) Indonesia, dan Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI).

Gubernur Kalbar, Ria Norsan, mengungkapkan bahwa sejumlah produk hasil hutan sosial dari Kalbar telah berhasil menembus pasar internasional. Namun, ia menyoroti tantangan besar yang masih dihadapi masyarakat, terutama terkait lemahnya koordinasi antar pelaku usaha.

“Hari ini kita menandatangani kerja sama terkait hasil hutan sosial dengan para pelaku usaha. Produk yang diolah masyarakat meliputi tanaman nilam, kopi, dan lainnya,” kata Norsan dalam sambutannya.

Menurutnya, keberagaman kelompok tani dan kurangnya kesatuan dalam pengelolaan menyebabkan posisi tawar masyarakat menjadi lemah di pasar global. Kondisi ini memicu persaingan harga yang tidak sehat dan berpotensi merugikan petani.

“Kalau masing-masing jalan sendiri, harga mudah dimainkan. Kita harus bersatu agar bisa menentukan harga dan tidak saling menjatuhkan,” tegasnya.

Sebagai respons atas situasi tersebut, Pemprov Kalbar merencanakan penyusunan ulang regulasi ekspor yang lebih tegas dan berpihak pada kepentingan masyarakat pengelola hutan sosial.

“Regulasi sebenarnya sudah ada, tapi akan kita perkuat. Nantinya kita buat aturan khusus ekspor agar semua berjalan terkoordinasi dan menguntungkan masyarakat,” lanjutnya.

Selain itu, Norsan juga menyampaikan bahwa Kalbar kini memiliki gerai khusus hasil hutan yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani, Pontianak. Gerai ini menjadi etalase untuk mempromosikan produk-produk unggulan lokal seperti madu hutan, kratom, dan rempah-rempah lainnya.

“Gerai ini kita siapkan agar masyarakat bisa melihat langsung potensi hasil hutan kita. Ini juga untuk menarik perhatian pasar dan meningkatkan nilai jual,” pungkasnya.[SK]

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini