BKKBN Kalbar Gencarkan Pemasangan KB Gratis, Sasar Wilayah Terpencil

Sebarkan:

Pemasangan KB gratis yang dilakukan petugas BKKBN Kalbar kepada salah satu warga saat jemput bola di Pasar Kemuning Pontianak.SUARANUSANTARA/SK
Pontianak, Kalbar (Suara Nusantara) – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Barat terus menggencarkan program pemasangan alat kontrasepsi (KB) gratis. Program ini menyasar berbagai wilayah, termasuk daerah terpencil, dengan tujuan mengurangi angka kelahiran, meningkatkan kesehatan ibu dan anak, serta membantu keluarga dalam merencanakan jumlah anggota keluarga yang diinginkan.

Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Nuryamin, mengungkapkan bahwa program ini akan dilaksanakan di 15 titik yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Kalimantan Barat. Beberapa daerah bahkan mendapat alokasi dua titik layanan untuk menjangkau lebih banyak masyarakat.

“Diperkirakan akan ada sekitar 800 pengguna baru untuk Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). Kami berharap program ini berjalan lancar dan dapat melayani seluruh masyarakat yang membutuhkan,” ujar Nuryamin.

Selain itu, Nuryamin menekankan pentingnya kolaborasi dalam program ini. BKKBN Kalbar mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk pengusaha di Kota Pontianak dan DPRD Kota Pontianak. Menurutnya, upaya penekanan angka stunting tidak bisa dilakukan hanya oleh pemerintah, tetapi memerlukan gotong royong dari semua pihak.

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Dengan adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan program ini dapat berjalan dengan optimal di seluruh wilayah Kalbar,” tambahnya.

Sistem jemput bola yang kembali diterapkan dalam layanan KB gratis ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Nuryamin melihat tingginya antusiasme warga, terutama di lokasi-lokasi strategis seperti pasar, menunjukkan bahwa pelayanan sosial semacam ini masih sangat dibutuhkan.

“Khususnya di area pasar, kami melihat masyarakat sangat antusias. Hal ini menjadi bukti bahwa pendekatan langsung ke masyarakat harus terus dilakukan,” katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Pontianak, Beby Nailufa, mengungkapkan bahwa kesadaran masyarakat dalam memeriksakan kesehatan reproduksi masih tergolong rendah. Ia berharap dengan adanya layanan jemput bola, kesadaran masyarakat terhadap kesehatan reproduksi semakin meningkat.

“Kami melihat masih banyak masyarakat yang belum menyadari pentingnya memeriksakan kesehatan reproduksi. Seharusnya, kesadaran ini datang dari diri sendiri, bukan hanya karena adanya program jemput bola,” tutupnya.[SK]

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini