Kubu Raya, Kalbar (Suara Nusantara) – Semarak perayaan Cap Go Meh membawa berkah bagi para penjahit kostum tatung di Kabupaten Kubu Raya. Salah satunya adalah Ahien, penjahit yang telah menerima pesanan dari berbagai daerah sejak sepuluh tahun terakhir.Baju tatung pesanan sejumlah daerah yang harus diselesaikan sebelum cap go meh.SUARANUSANTARA/SK
Dalam keterangannya, Ahien mengungkapkan bahwa proses pembuatan baju tatung dilakukan jauh-jauh hari, bahkan hingga satu tahun sebelum perayaan Cap Go Meh berlangsung. Hal ini dilakukan demi memastikan kualitas hasil akhir yang maksimal dan sesuai dengan harapan pemesan.
“Kalau untuk tatung ada yang pesan dari tahun lalu, karena agar hasilnya maksimal dan bagus,” ujar Ahien pada Selasa (11/02/2025) siang.
Menjelang Cap Go Meh, pesanan kostum tatung mengalami lonjakan yang cukup drastis. Tidak hanya datang dari Kalimantan Barat, permintaan juga mengalir dari berbagai daerah seperti Jakarta, Riau, dan Bangka. Tahun ini, jumlah pesanan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, dengan berbagai variasi harga dan model.
“Ada dari Jakarta, Riau, Bangka serta daerah lain di Kalimantan Barat. Harga paling murah itu Rp 3.000.000, tergantung model dan tingkat kesulitan,” jelasnya.
Salah satu model yang paling banyak diminati adalah kostum perang, yang dihiasi dengan ornamen kuningan. Proses pembuatannya membutuhkan ketelitian ekstra karena ornamen ini diukir secara manual.
“Memang tidak banyak digunakan, hanya di lengan dan dada, namun kita harus teliti dan mengerjakannya secara manual,” tuturnya.
Tak hanya soal keterampilan teknis, Ahien juga memiliki ritual khusus sebelum memulai proses desain dan pembuatan baju. Ia selalu berdoa dan meminta izin agar diberi kelancaran dalam pekerjaannya hingga kostum siap dipakai oleh pemiliknya.[SK]