Pontianak, Kalbar (Suara Nusantara) – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak meluncurkan Program Pekarangan Pangan Bergizi (PPB) di lahan Kelompok Tani Pondok Hati, yang berlokasi di Gang Madrasah I, Jalan Tabrani Ahmad, Kelurahan Pallima, Kecamatan Pontianak Barat, pada Senin (24/2/2025). Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, memimpin langsung peluncuran program ini, yang juga dirangkaikan dengan kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (PPL) dari Kepolisian Republik Indonesia.Tanaman hasil budidaya Kelompok Tani Pondok Hati.SUARANUSANTARA/SK
Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, menegaskan bahwa Pemkot Pontianak berkomitmen penuh untuk mendukung program pemerintah pusat, khususnya Makan Bergizi Gratis (MBG), sebagai bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
"Kami akan mendukung sepenuhnya program ini karena berdampak pada ketahanan pangan, dan harapannya bisa mencapai swasembada pangan. Program ini juga sejalan dengan program MBG untuk mensukseskan Asta Cita Presiden," ujar Bahasan.
Bahasan bersama Wali Kota Edi Rusdi Kamtono berjanji untuk segera merealisasikan tujuh program prioritas dalam 100 hari kerja, termasuk di antaranya kesehatan, infrastruktur, hingga penanganan drainase.
Program MBG, sebagai salah satu janji kampanye Presiden Prabowo, akan diimplementasikan dengan memanfaatkan hasil panen dari PPB dan PPL sebagai sumber bahan pangan bergizi untuk sekolah-sekolah dasar dan keluarga pra-sejahtera di Kota Pontianak.
Bahasan berharap lahan Kelompok Tani Pondok Hati tidak hanya produktif, tetapi juga menjadi contoh inspiratif bagi masyarakat Kota Pontianak untuk memanfaatkan lahan pekarangan di sekitar rumah mereka.
"Kami ingin memastikan bahwa pekarangan ini tidak hanya produktif, tetapi juga menjadi contoh bagi masyarakat lain untuk memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumah mereka," ungkapnya.
Selain meningkatkan ketahanan pangan, Pemkot Pontianak juga berencana mengintegrasikan program MBG dengan upaya pengendalian inflasi yang selama ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah.
Berdasarkan data terbaru, inflasi Kota Pontianak tercatat sebesar 1,58 persen, lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional.
"Kami berharap bisa menekan fluktuasi harga komoditas, terutama cabai dan sayuran, yang sering menjadi penyumbang inflasi," jelas Bahasan.
Untuk mengoptimalkan hasil panen PPB dan PPL, Pemkot Pontianak tengah menyusun mekanisme distribusi agar bahan pangan bergizi dapat sampai ke sekolah-sekolah dan masyarakat yang membutuhkan.
"Kami sedang menyusun mekanisme distribusi agar hasil dari pekarangan ini bisa sampai ke anak-anak sekolah dan keluarga pra-sejahtera," tambahnya.
Peluncuran Program Pekarangan Pangan Bergizi (PPB) ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara Pemkot Pontianak dan masyarakat dalam mewujudkan kemandirian pangan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.[SK]