Kelalaian Pengisian Data, 113 Siswa SMAN 1 Mempawah Terancam Gagal SNPB 2025

Sebarkan:

 

Pj Gubernur Kalbar Harisson.SUARANUSANTARA/SK
Pontianak, Kalbar (Suara Nusantara) – Lebih dari 100 pelajar dan orang tua menggelar aksi unjuk rasa di SMAN 1 Mempawah, Kalimantan Barat, pada Senin (3/2/2025) pagi. Mereka menuntut pertanggungjawaban pihak sekolah atas kelalaian dalam proses pendaftaran Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNPB) 2025) yang membuat ratusan siswa kelas XII terancam gagal mengikuti seleksi perguruan tinggi negeri.

Kesalahan terjadi pada tahap pengisian data nilai rapor siswa melalui sistem Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS), yang merupakan syarat utama dalam seleksi SNPB. Berdasarkan jadwal resmi, sekolah seharusnya telah menyelesaikan pengisian PDSS pada 6-31 Januari 2025, tetapi akibat kelalaian dalam entri data, sebanyak 113 siswa terbaik SMAN 1 Mempawah tidak terdaftar dalam sistem.

Kondisi ini menimbulkan kemarahan dan kekecewaan bagi siswa serta orang tua. Mereka menilai kelalaian pihak sekolah telah menghambat masa depan pendidikan anak-anak mereka, mengingat SNPB merupakan jalur prestasi yang sangat bergengsi untuk masuk ke perguruan tinggi negeri.

Menanggapi polemik ini, Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, turut bersuara. Ia mengakui bahwa kesalahan akibat human error bisa terjadi di berbagai sekolah, tetapi menyoroti pentingnya mitigasi oleh Kemendikbudristek agar insiden serupa dapat dicegah di masa depan.

“Seharusnya ada antisipasi atau mitigasi yang dilakukan Kemendikbudristek. Sistem harus bisa memberikan peringatan awal terhadap data yang belum lengkap, sehingga sekolah punya kesempatan untuk memperbaikinya sebelum batas waktu berakhir,” kata Harisson dalam keterangannya, Selasa (4/2/2025).

Sebagai langkah konkret, Harisson menyatakan bahwa ia telah melayangkan surat kepada Menteri Pendidikan agar sistem PDSS dapat dibuka kembali, sehingga siswa masih memiliki kesempatan untuk mengikuti SNPB 2025.

Selain itu, Harisson juga telah memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalbar serta Kepala Sekolah SMAN 1 Mempawah untuk segera bertolak ke Kemendikbudristek guna mencari solusi atas permasalahan ini.[SK]

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini