Sambas, Kalbar (Suara Nusantara) – Musim kemarau mulai berdampak nyata di Kabupaten Sambas. Salah satunya terjadi di Kecamatan Jawai, tepatnya di lahan gambut Desa Sarang Burung Danau, yang terbakar dan memicu kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada Minggu (25/5/2025).Karhutla di Kecamatan Jawai, Polsek dan Tim Gabungan Berjibaku Padamkan Api.SUARANUSANTARA/SK
Kapolres Sambas AKBP Wahyu Jati Wibowo, melalui Kapolsek Jawai IPTU Agus Ganjar, mengonfirmasi bahwa titik api telah terdeteksi melalui satelit NASA-NOAA20 sehari sebelumnya, yakni Sabtu (24/5) sekitar pukul 13.14 WIB.
“Lokasi kebakaran berada di Desa Sarang Burung Danau dengan areal terbakar mencapai kurang lebih 2 hektar. Vegetasi yang terbakar meliputi lalang, pakis, dan tumbuhan liar lainnya di lahan gambut,” terang IPTU Agus Ganjar.
Dalam respons cepat, tim gabungan dari berbagai instansi langsung dikerahkan ke lokasi. Mereka terdiri dari personel Polsek Jawai, Polsek Teluk Keramat, Koramil Jawai, MPA (Masyarakat Peduli Api) Desa Sarang Burung Danau, KPH, serta Manggala Agni.
“Pemadaman berlangsung cukup menantang. Selain jarak yang jauh—sekitar 20 kilometer dari Mako Polsek Jawai—tim juga dihadapkan dengan kondisi akses jalan batu kong dan tanah gambut, serta minimnya sumber air,” jelas Kapolsek.
Meski demikian, upaya pemadaman dilakukan secara maksimal untuk mencegah meluasnya kebakaran. Api berhasil dilokalisir meskipun kondisi lahan yang mudah terbakar menjadi tantangan tersendiri.
Hingga saat ini, identitas pemilik lahan yang terbakar belum diketahui. Pihak kepolisian menyatakan masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab dan potensi unsur kesengajaan dalam kebakaran tersebut.
“Kami sedang menelusuri siapa pemilik lahan. Jika ditemukan unsur kelalaian atau kesengajaan, tentu akan kami tindak sesuai hukum yang berlaku,” tegas IPTU Agus.
Menghadapi kondisi cuaca kering yang rawan memicu karhutla, Kapolsek Jawai mengimbau kepada seluruh masyarakat Sambas untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, serta meningkatkan kewaspadaan dalam beraktivitas di lahan terbuka.
“Kami mengajak seluruh warga untuk ikut menjaga lingkungan dari bahaya kebakaran hutan dan lahan. Peran aktif masyarakat sangat penting untuk mencegah bencana yang lebih besar,” pungkasnya.[SK]