Menjelang Imlek, Vihara Paticca Samuppada Pontianak Gelar Ritual Pencucian Patung Dewa Langit

Sebarkan:

 

Proses mewarnai kembali patung dewa langit yang berusia ratusan tahun pada Jumat (24/1/2025).SUARANUSANTARA/SK
Pontianak, Kalbar (Suara Nusantara) – Menyambut perayaan Imlek, Vihara Paticca Samuppada di Pontianak kembali menggelar tradisi tahunan berupa ritual pencucian patung dewa. Salah satu yang menjadi sorotan utama adalah patung Dewa Langit, yang diyakini sebagai patung tertua di vihara ini.

Patung Dewa Langit, yang berusia ratusan tahun dan berasal dari Tiongkok, menjadi simbol warisan budaya yang sangat dihormati oleh umat. Aha, pengurus vihara yang sudah lama terlibat dalam tradisi ini, menjelaskan bahwa perawatan patung merupakan bagian penting dari penghormatan kepada para dewa.

“Patung ini sudah lama, sudah ratusan tahun usianya. Ini juga patungnya berasal dari Tiongkok,” ungkap Aha, Sabtu (25/1/2025).

Ritual dimulai dengan mencuci patung secara menyeluruh, termasuk bagian janggut yang terbuat dari rambut kuda. Proses ini dilakukan dengan penuh kehati-hatian agar tidak merusak struktur patung. Setelah dicuci, patung dikeringkan menggunakan pengering rambut untuk mempercepat proses sebelum akhirnya dicat ulang dengan warna emas.

“Beratnya sekitar tiga kilogram. Kalau jenggotnya ini asalnya dari rambut kuda, agak kasar, beda kalau rambut asli yang halus,” jelas Aha.

Proses pengecatan ulang dengan warna emas bertujuan untuk menjaga keindahan dan ketahanan patung, sehingga tetap tampak megah dan sakral dalam ritual perayaan Imlek. Setelah cat benar-benar kering, janggut patung akan dipasang kembali dengan teliti.

Ritual mencuci patung Dewa Langit bukan sekadar tradisi tahunan, tetapi juga wujud penghormatan terhadap warisan budaya yang memiliki nilai spiritual mendalam bagi umat. Melalui tradisi ini, patung dewa tidak hanya dipelihara secara fisik, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya melestarikan budaya di tengah modernisasi.

“Tradisi ini adalah bagian dari menjaga warisan leluhur, agar generasi mendatang tetap dapat merasakan nilai-nilai spiritual dan budaya yang terkandung di dalamnya,” tambah Aha.

Ritual pencucian patung dewa di Vihara Paticca Samuppada menjadi salah satu cara umat menjaga harmoni antara tradisi, spiritualitas, dan warisan budaya. Di tengah perubahan zaman, tradisi ini tetap hidup sebagai pengingat akan pentingnya menghormati dan melestarikan nilai-nilai leluhur.[SK]

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini