Banjir Parah Landa Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat: Ribuan Rumah Terendam, Aktivitas Ekonomi Lumpuh

Sebarkan:

 

Banjir merendam rumah warga di Jalan Tanjung Berkat, Kabupaten Mempawah hingga hari ini, Rabu (29/1/2025). Salah satunya rumah Mitha Kurniasari.SUARANUSANTARA/SK
Mempawah, Kalbar (Suara Nusantara) – Banjir besar kembali menerjang Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, merendam ribuan rumah warga di sejumlah wilayah. Di pusat kota, banjir kali ini dilaporkan lebih parah dibandingkan kejadian serupa pada tahun 2003. Hujan deras dan meluapnya sungai mengakibatkan hampir 90 persen wilayah Kota Mempawah terendam air dengan ketinggian yang signifikan.

Banjir tidak hanya melumpuhkan jalan-jalan protokol, tetapi juga merendam kompleks permukiman, perkantoran, dan kawasan Pasar Mempawah. Aktivitas ekonomi masyarakat terhenti akibat infrastruktur yang rusak dan akses yang terputus.

Mitha Kurniasari, warga yang tinggal di Jalan Tanjung Berkat, menceritakan bagaimana ia dan keluarganya bersiap menghadapinya. Ketika air mulai memasuki rumahnya, ia segera mengamankan barang-barang elektronik dan barang berharga lainnya. “Barang elektronik sudah kami selamatkan, sementara kondisi masih aman. Tapi ada sekitar dua box pakaian yang terendam air,” ujar Mitha kepada Suarakalbar.co.id, Rabu (29/1/2025).

Mitha menambahkan bahwa daerah tempat tinggalnya adalah salah satu yang pertama kali terkena banjir. Berkat kesiapsiagaan, sebagian besar barang berharga berhasil diselamatkan meski beberapa perabotan dan kasur terpaksa terendam. “Sekarang air di dalam rumah sudah setinggi pinggang orang dewasa,” ungkapnya. Ia juga menyebutkan bahwa kawasan tersebut telah mengalami banjir beberapa kali dalam beberapa bulan terakhir.

Banyak warga yang terpaksa mengungsi ke rumah keluarga atau tempat yang lebih tinggi untuk sementara waktu. Dian, warga lain dari Mempawah, memilih mengungsi setelah air semakin tinggi. “Kami sudah mengungsi tiga hari di rumah keluarga untuk sementara. Air di rumah saya sekarang sudah setinggi lutut orang dewasa,” katanya.

Pj Bupati Mempawah Ismail, pada Selasa (28/1/2025), menerima kunjungan Kepala Pusat Pengendalian Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI Bambang Surya Putra beserta jajaran untuk menilai situasi terkini dan upaya penanganan. Pj Bupati menyampaikan bahwa banjir telah menggenangi lima kecamatan, mencakup 12 desa/kelurahan, dengan jumlah korban terdampak mencapai sekitar 5.537 KK atau 20.549 jiwa.

“Langkah-langkah sudah kami ambil, mulai dari pendirian dapur umum hingga upaya penanganan lainnya. Namun, bantuan masih sangat dibutuhkan,” kata Ismail. Ia berharap BNPB dan Pemkab Mempawah dapat meningkatkan koordinasi dalam menyediakan posko terintegrasi, serta memastikan kebutuhan dasar seperti MCK, air bersih, dan logistik tercukupi bagi para korban.

Kepala Pusdalops BNPB, Bambang Surya Putra, menyampaikan apresiasi atas langkah cepat yang diambil Pemkab Mempawah dan mengingatkan perlunya persiapan lebih lanjut untuk mengatasi dampak dari bencana ini. “Posko yang terintegrasi dengan data dan tim reaksi cepat akan sangat membantu dalam penanganan ke depan,” ujarnya.[SK]

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini