Debat yang dilaksanakan di Gedung DPRD Kabupaten Landak tersebut melibatkan personel gabungan dari Polres Landak, Polsek Ngabang, TNI, Satpol PP, Dishub, dan personel dari Polda Kalimantan Barat. Pengamanan dilakukan dengan sistem berlapis yang membagi petugas di berbagai titik strategis, baik di dalam gedung maupun di luar gedung, untuk mengantisipasi potensi gangguan.
Karendal Ops Polres Landak, AKP Dwi Raharjo, yang memimpin langsung pengamanan, mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mempersiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi segala kemungkinan, termasuk potensi konflik antarpendukung. "Kami sudah mengantisipasi segala kemungkinan, termasuk potensi konflik. Berkat kerja sama yang solid, acara debat tetap berjalan dengan aman dan kondusif," ujarnya.
Petugas juga melakukan pengawasan ketat di seluruh ruang rapat utama, pintu masuk, serta titik akses strategis lainnya. Selain itu, pengaturan lalu lintas menjadi perhatian utama, dengan petugas Dishub dan Polres Landak mengatur arus kendaraan di sekitar lokasi acara untuk memastikan tidak terjadi kemacetan.
Tidak hanya itu, pemeriksaan ketat menggunakan alat metal detector juga dilakukan terhadap para pendukung kedua pasangan calon untuk memastikan tidak ada benda berbahaya yang masuk ke lokasi acara. Langkah preventif ini bertujuan untuk menjamin kelancaran dan keamanan selama debat berlangsung.
AKP Dwi Raharjo menegaskan bahwa pengamanan berlapis yang diterapkan dalam debat ini merupakan upaya untuk mengutamakan keselamatan semua pihak yang terlibat, baik peserta debat maupun pendukung. "Pengamanan berlapis ini kami lakukan untuk menghindari potensi gangguan dan menciptakan suasana yang kondusif," tambahnya.
Dengan pengamanan yang matang dan koordinasi yang baik, debat calon Bupati dan Wakil Bupati Landak dapat berlangsung aman dan lancar, meski sempat menghadirkan ketegangan antara pendukung kedua pasangan calon. [SK]