Sekadau, Kalbar (Suara Nusantara) - Wakil Bupati Sekadau, Subandrio, melakukan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Jemaat Solideo Kedukul SP 8, Desa Kumpang Ilong, Kecamatan Belitang Hulu, pada Rabu (11/09/2024). Wabup Sekadau Subandrio letakkan batu pertama pembangunan Gereja GKII Solideo Kedukul Sp 8. SUARANUSANTARA.CO.ID/ist
Acara ini dimulai dengan serangkaian tradisi lokal, termasuk pemancungan buluh muda dan tarian adat kreasi Dayak setempat, yang menambah khidmatnya kegiatan.
Sebelum sambutan dan acara puncak, Ketua GKII Daerah Belitang Baru, Pdt. Darmin G. Litu, menyampaikan renungan, mengingatkan jemaat akan pentingnya peran iman dalam pembangunan gereja ini. Gedung gereja tersebut akan menjadi tempat ibadah jemaat GKII Solideo, yang selama ini masih menggunakan rumah warga sebagai tempat ibadah sementara.
Pdt. Darmin menyampaikan apresiasi atas dukungan dari Pemerintah Daerah yang telah memberikan bantuan dalam bentuk pembangunan fisik dan kegiatan keagamaan.
"Tahun ini kita juga mendapat bantuan untuk 20 kegiatan iman di wilayah Belitang Baru. Kami sangat berterima kasih atas perhatian yang luar biasa ini," ujarnya.
Ia juga mengingatkan jemaat untuk bertanggung jawab dalam mengelola dana bantuan tersebut, memastikan penggunaannya sesuai peruntukan.
"Mari kita bangun gereja ini dengan konsekuen dan bijak, jangan mengecewakan para donatur yang telah membantu kita," tambahnya.
Wakil Bupati Sekadau, Subandrio, dalam sambutannya menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Sekadau melalui Program IP3K (Infrastruktur, Perkebunan, Pertanian, dan Perikanan untuk Kesejahteraan Masyarakat) dalam mendukung pembangunan rumah ibadah. Ia menyampaikan bahwa dana hibah untuk pembangunan rumah ibadah selalu dianggarkan dan mengalami peningkatan setiap tahunnya.
"Untuk tahun 2024, terdapat lima gereja GKII di wilayah Belitang Baru yang menerima bantuan, termasuk gereja ini. Harapannya, dengan adanya gereja yang memadai, jemaat semakin sering beribadah dan iman semakin kuat," ungkap Subandrio.
Ia juga mengingatkan panitia pembangunan untuk mengelola dana dengan bijak dan melaporkan penggunaannya sesuai dengan mekanisme yang berlaku.
"Gunakan dana sebaik mungkin, ajukan pencairan secara bertahap hingga mencapai 100 persen, dan pastikan laporan pertanggungjawaban disampaikan tepat waktu," tegasnya.
Pembangunan gereja ini mendapat alokasi dana hibah sebesar Rp 100 juta, yang akan ditambah dengan dana swadaya jemaat serta bantuan lainnya. Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah, termasuk Kepala Dinas Pariwisata, Olahraga, dan Pemuda, Sekretaris Kesbangpol, Direktur RSUD, serta Camat Belitang Hulu. [baim/r]