Kubu Raya, Kalbar (Suara Nusantara) - Kalimantan Barat, memiliki wilayah perairan yang cukup luas serta tidak sedikit masyarakatnya yang menggantungkan rejeki sebagai nelayan.
Direktur Sistem Komunikasi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Brigjen TNI, Denih Bahtiar mengatakan guna meningkatkan pengetahuan, sejumlah petugas mendapat pelatihan sistem komunikasi yang bertujuan deteksi dini.
“Ini penting, karena jika kapal memiliki alat pendeteksi bahaya maka memudahkan kami para petugas saat melakukan evakuasi kapal tersebut,” kata Brigjen TNI Denih Bahtiar.
Brigjen TNI Denih menuturkan nantinya pasca sosialisasi yang diberikan petugas, pemilik kapal dapat mendaftarkan alat pendeteksi bahaya tersebut pada basarnas sehingga petugas dapat bergerak cepat jika kapal tersebut mengalami kendala.
“Sehingga kita tahu dan dapat mendata kapal mana yang belum memiliki atau sudah punya namun masih terkendala,” tuturnya.
Sementara itu Kasi Operasi dan Siaga Eryk Subariyanto mengatakan kecelakaan air yang disebabkan oleh human error atau cuaca buruk kerap terjadi di sejumlah kabupaten di Kalbar,sehingga membuat petugas terus mengedukasi masyarakat terkait bahaya yang mengancam.
“Kami akan berkoordinasi dengan para pengelola transportasi laut terkait alat atau kelengkapan di kapal karna ini bukan sesuatu yang bisa diabaikan,” tutupnya. [SK]