Kerusakan yang parah dan lambatnya penanganan membuat jembatan ini membahayakan warga yang melintas.
Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Durian Sebatang, Su Tian, mengungkapkan bahwa meski jembatan tersebut telah menunjukkan tanda-tanda kemiringan dan bahkan sempat ambruk, hingga kini belum ada upaya perbaikan dari pihak terkait.
“Selain jembatan sudah kelihatan kemiringan, bahkan ambruknya pweistiwa jembatan kemarin sejauh ini belum ada penangannya.” katanya kepada suarakalbar.co.id, Jum’at (13/09/2024).
Ia berpesan kepada pemangku kebijakan di Kalbar, agar dapat lebih memperhatikan selain Infrastruktur dan Jembatan Gantung Sebab, menurut dia jika terjadi kerusakan lagi dapat menghambat alur perekonomian masyarakat serta pendidikan.
“Semoga saja permasalahan jembatan gantung yang rusak ini juga dapat terselesaikan dengan baik, sehingga arus perekonomian dan pendidikan bisa dapat berjalan dengan baik,” imbuh Su Tian.
Namun, Lanjut Su Tian, pihaknya sanggat berharap bahwa jembatan tersebut agar cepat ditanggani namun kata Su Tian hingga saat ini untuk bahan semen yang ada sudah menjadi batu semua.
“Setahu saya dulu sebenarnya udah mau dilaksanakan pekerjaan nya dua bulan yang lalu, karna saya tahu bahan semen udah sampai di lokasi namun entah kenapa sampe sekarang belum ada pergerakkan dan semen yang ada sudah saya cek semen sudah menjadi batu semua dan tidak bisa digunakan lagi,”katanya.
Jembatan Gantung Durian Sebatang dibangun dengan anggaran Rp 5,7 miliar dari APBN 2021 melalui Balai Jalan Nasional Wilayah I Kementerian PUPR Provinsi Kalimantan Barat. Jembatan ini diharapkan mampu memberikan akses yang lebih baik bagi warga Desa Durian Sebatang. Namun, kondisi yang semakin memburuk membuat warga khawatir setiap kali melintasi jembatan tersebut. [SK]