Sembayang Leluhur, Tradisi Warga Tionghoa di Pontianak Berbakti pada Nenek Moyang

Sebarkan:

Ritual Warga Tionghoa
Pontianak, Kalbar - Seperti  tahun-tahun sebelumnya masyarakat tionghoa rutin menggelar sembayang leluhur pada akhir juli sampai pertengahan bulan agustus mendatang, tradisi ini kali kedua digelar setiap tahunnya yang diakhiri dengan upacara perebutan yang di barengi dengan pembakaran replika kapal wangkang yang bertujuan untuk menghantar para roh kembali ke alamnya. 

Budi salah satu warga tionghoa yang rutin menggelar ritual sembayang leluhur mengaku jika ritual tersebut adalah baktinya terhadap nenek moyang atau leluhur yang sudah tiada.

“Seperti tradisi kawan kawan muslim nyekar menjelang bulan puasa atau  lebaran dan juga ajang silahturahmi antar keluarga besar karna ada beberapa keluarga yang memang cuma sempat bertemu pas momentum sembahyang kubur karna kesibukan dan domisili di luar daerah,” ungkap Budi.

 Budi mengaku tidak hanya membawa tangan kosong, namun membawa sejumlah barang  - barang yang dipersiapkan untuk melakukan sembayang leluhur ini.

“Makanan yang  dipersembahkan pada saat sembahyang kubur ayam babi dan ikan melambangkan unsur udara darat dan laut atau  air, kue buah buahan dan biasanya makanan kesukaan leluhur semasa hidup , kertas sembahyang dan dupa serta lilin, ada juga pakaian perabotan dan beraneka macam replika barang terbuat dari kertas yang akan dibakar untuk dikirim ke  alam baka ( menurut kepercayaan ),” tambahnya.

 Meski dimasa pandemi , Budi mengaku masih tetap melakukan ritual yang sudah turun temurun di lakukan keluarga setiap tahunnya,pihaknya Tetap menerapkan prokes sesuai pepatah mencegah lebih baik daripada mengobati.

Sementara itu guna tetap menjaga situasi kemanan dan ketertiban selama Kegiatan sembahyang leluhur di Lokasi Pemakaman Warga Tionghoa Jalan Adisucipto  Desa Parit Baru, Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya personil Polsek Sungai Raya Polres Kubu Raya pun bersiaga hingga hari terakhir sembayang leluhur ini, Kanit Intekam Polsek Sungai Raya AKP Kasbowo mengatakan, dalam rangka menjaga situasi kamtibmas agar prosesi ritual sembhayang leluhur Chit Gwee Pua aman dan lancar.

"Selaku Polri ini adalah sudah menjadi tugas kami dalam rangka menjaga kamtibmas, kegiatan sembhayang leluhur yang dilaksanakan warga masyarakat tionghoa ini setiap tahun dilaksanakan, jadi kami memberikan pengamanan dari arus lalu lintas hingga mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,” tutur AKP Kasbowo.

Kegiatan sembahyang leluhur dilaksanakan oleh warga masyarakat tionghoa yang berlokasi di Pemakaman Warga Tionghoa Jalan Adisucipto KM 8, Desa Parit Baru, Kecamatan Sungai Raya dengan diikuti 63 yayasan atau perkempulan yang berada di Kubu Raya dan Kota Pontianak ,RItual ini pun berlangsung dari 29 juli hingga 12 agustus mendatang. [SK]

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini