Harga Kedelai Naik, Pengrajin Tempe di Kabupaten Landak Menjerit

Sebarkan:

Munandar seorang pengrajin tempe di Ngabang Kabupaten Landak.
Landak, Kalbar - Harga kedelai  sebagai bahan baku utama tempe dan tahu mengalami kenaikan. Saat ini harga kedelai impor diangka Rp.12.500 per kilonya. Sementara sebelum adanya kenaikan harga, kedelai dihargai Rp.8.000-9.000 per kilonya.

Kondisi ini tentu membuat para pengrajin tempe dan tahu di Kabupaten Landak mengeluh. Pasalnya tingginya bahan baku membuat mereka harus memutar otak  agar produksi tetap berjalan dan usaha mereka bisa bertahan.

“Untuk harga kedelai bahan baku tempe dan tahu naik. Untuk ukuran kita perkecil sedikit. Kita mau naikan harga tempe payah, jadi untuk keuntungan tetap berkurang,” kata Munandar salah seorang Pengrajin Tempe di KM 2 Ngabang.

Pria yang berusaha tempe sejak tahun2004 ini meminta kepada pemerintah,  ada perhatian khusus baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat terkait pengendalian harga kedelai.

Senada diungkapkan seorang pedagang tempe di Pasar Rakyat Ngabang, Agus. 

“Kita untuk ukuran karena kacang sudah naik. Awalnya timbangannya dikuranggi.  Cuman ada klaim dari usaha gorengan  katanya ngak bisa dipotong. Jadi kita tetapkan lagi ukuran seperti biasa. Harga tetap Rp.10.000 dapat 3 keping. Cuman bonus kita tiadakan, biasanya beli diatas Rp.40.000 ada bonus 1, tapi sekarang kita tiadakan,” katanya.

Agus menyebutkan ia tidak bisa menaikkan harga karena akan ada komplain dari pembeli. Ia hanya bisa menguranggi bonus agar biasa bertahan berjulan seperti biasanya. [SK]

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini