Pembangunan Jembatan Dharma Putra Resmi Dimulai, Warga Pontianak Utara Sambut Gembira

Sebarkan:

 

Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan saat diwawancarai usai pemancangan tiang pertama Jembatan Dharma Putra.SUARANUSANTARA/SK
Pontianak, Kalbar (Suara Nusantara) – Pembangunan Jembatan Dharma Putra di Kelurahan Siantan Hilir, Kecamatan Pontianak Utara, resmi dimulai. Hal ini ditandai dengan pemancangan tiang pertama yang dilakukan secara simbolis oleh Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan, Rabu (3/9/2025).

Acara tersebut turut dihadiri Ketua DPRD Kota Pontianak Satarudin, jajaran anggota DPRD dapil Pontianak Utara, Forkopimcam Pontianak Utara, serta masyarakat setempat yang antusias menyaksikan dimulainya proyek yang sudah lama dinantikan.

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono sebelumnya memastikan bahwa pembangunan jembatan ini akan diprioritaskan tahun ini sebagai upaya memperbaiki akses transportasi warga yang selama ini terganggu akibat jembatan roboh hampir dua tahun lalu.

Nurhayati (39), warga Jalan Dharma Putra, mengaku sangat bersyukur setelah pembangunan kembali jembatan akhirnya terealisasi. Ia menuturkan, selama hampir dua tahun terakhir warga harus memutar arah cukup jauh untuk beraktivitas sehari-hari.

“Kasihan anak-anak sekolah, setiap hari harus putar jauh. Kadang sampai macet, bahkan ada yang jatuh. Ibu-ibu juga susah lewat, apalagi kalau ada ambulans, terpaksa harus putar lagi. Dengan adanya pembangunan ini, tentu kami sangat senang karena akses akan kembali lancar,” ujarnya dengan mata berbinar.

Nurhayati mengenang, jembatan tersebut awalnya mengalami retak dan sempat ditambal seadanya, namun hanya bertahan tiga minggu.
“Begitu ada truk tangki lewat, jembatan langsung putus,” ceritanya.

Wakil Wali Kota Bahasan menjelaskan bahwa keterlambatan pembangunan sebelumnya terjadi karena proses perencanaan dan penganggaran yang memerlukan tahapan panjang.

“Ini menjadi evaluasi bagi kami. Ke depan, agar penanganan bisa lebih cepat, pemerintah kota bersama DPRD akan menyiapkan anggaran melalui Belanja Tidak Terduga (BTT),” jelasnya.

Bahasan menargetkan pembangunan jembatan ini dapat selesai sebelum akhir tahun 2025, sehingga akses warga bisa segera pulih.
“Kami hadir di sini bersama masyarakat dan DPRD sebagai bentuk doa bersama agar pembangunan berjalan lancar tanpa hambatan,” ujarnya.

Selain membangun jembatan, Pemkot Pontianak juga akan melakukan penataan kawasan sekitar, termasuk pembangunan turap di parit dekat Sungai Putat dan perbaikan drainase dengan anggaran sekitar Rp4 miliar untuk mencegah banjir di area masjid dan pemakaman sekitar.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pontianak, Firayanta, menyebutkan proyek pembangunan jembatan ini awalnya dianggarkan sebesar Rp1 miliar, namun setelah melalui proses tender, nilai pekerjaan dapat ditekan menjadi Rp800 juta.

“Ada efisiensi sebesar Rp200 juta dari hasil tender. Pembangunan akan menggunakan struktur site pile dan beton agar lebih kuat dan tahan lama,” jelas Firayanta.

Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas lamanya proses perbaikan jembatan ini. Selama jembatan terputus, pemerintah menyiapkan jalur alternatif agar mobilitas warga tetap berjalan.
“Kami berharap masyarakat mendukung pelaksanaan pembangunan ini agar bisa selesai tepat waktu dan segera bermanfaat,” harapnya.

Ketua DPRD Kota Pontianak Satarudin menegaskan bahwa pembangunan Jembatan Dharma Putra merupakan bukti pemerintah hadir dan serius menanggapi aspirasi warga. Menurutnya, setiap proyek pembangunan harus melalui proses perencanaan yang matang, termasuk penganggaran dan lelang.

“Kalau ada infrastruktur yang roboh, tidak bisa langsung dikerjakan begitu saja, apalagi anggarannya besar. Semua ada prosesnya. Alhamdulillah, tahun ini proses itu tuntas dan pembangunan bisa dimulai,” jelasnya.

Satarudin juga menambahkan, Pontianak Utara menjadi salah satu wilayah dengan porsi pembangunan terbesar tahun ini, dengan total anggaran hampir Rp60 miliar yang bersumber dari APBD dan program pemerintah pusat.

“Tidak ada istilah anak kandung atau anak tiri dalam pembangunan. Semua wilayah mendapat perhatian yang sama. Pajak yang dibayarkan masyarakat inilah yang kembali ke mereka dalam bentuk pembangunan, termasuk jembatan, jalan, hingga bantuan kegiatan sosial,” pungkasnya.[SK]

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini