![]() |
| Dokter Puskesmas Teluk Melano, Simpang Hilir, dr. Rahmadani Alfitra.SUARANUSANTARA/SK |
Informasi yang diterima Suara Kalbar menyebutkan, para siswa mulai merasakan mual, nyeri perut, dan pusing tak lama setelah makan siang. Pihak sekolah segera mengambil tindakan cepat dengan membawa mereka ke puskesmas setempat untuk mendapatkan penanganan medis.
Dokter Puskesmas Teluk Melano, dr. Rahmadani Alfitra, membenarkan adanya siswa yang dirawat, namun belum bisa memastikan penyebab pasti kondisi yang dialami mereka.
“Pasien datang dengan keluhan mual, nyeri perut, dan pusing. Saat ini kami hanya menangani sesuai dengan gejala yang ada,” jelas dr. Rahmadani saat dikonfirmasi, Kamis siang.
Ia menegaskan bahwa pihak puskesmas belum dapat memastikan apakah kasus ini benar-benar keracunan makanan.
“Kalau masalah keracunan atau tidak, kami belum bisa memastikan. Masih perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” tambahnya.
Hingga pukul 14.30 WIB, total tujuh siswa telah mendapatkan penanganan medis. Kabar baiknya, lima siswa sudah menunjukkan perkembangan positif dan dipulangkan untuk menjalani rawat jalan, sementara dua siswa lainnya masih dalam pengawasan tim medis.
Hingga berita ini diturunkan, pihak terkait masih melakukan pengumpulan data dan evaluasi terhadap menu makan bergizi gratis yang disajikan di sekolah tersebut. Pemeriksaan lebih lanjut akan dilakukan untuk memastikan penyebab pasti dugaan keracunan ini.
Kasus ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah, mengingat program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan gizi anak-anak sekolah di wilayah Kayong Utara.[SK]
