Wali Kota Pontianak Tekankan Akuntabilitas dan Efisiensi dalam Penyusunan Anggaran 2026

Sebarkan:

 

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono saat membuka Asistensi Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah.SUARANUSANTARA/SK
Pontianak, Kalbar (Suara Nusantara) – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menegaskan pentingnya akuntabilitas, efisiensi, dan inovasi dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tahun 2026.

Menurutnya, penyusunan anggaran tahun depan memiliki makna strategis karena menjadi yang pertama dalam periode kepemimpinannya bersama Wakil Wali Kota. Anggaran tersebut disusun berlandaskan visi-misi serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2030.

“Tahun depan harus lebih terukur, berbasis outcome, dan memberi multiplier effect bagi kesejahteraan masyarakat,” kata Edi usai membuka asistensi penyusunan RKA di lingkungan Pemkot Pontianak, Senin (25/8/2025).

Edi menyoroti kondisi ekonomi nasional yang masih penuh tantangan, termasuk adanya pengurangan Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Bagi Hasil (DBH) dari pemerintah pusat. Kendati demikian, target pendapatan APBD Kota Pontianak 2026 ditetapkan sebesar Rp2,216 triliun.

“Kita perlu bekerja keras menggali sumber pendapatan baru agar pembangunan tetap berjalan,” tegasnya.

Ia meminta setiap SKPD memahami tata kelola keuangan secara utuh, mulai dari sumber pendapatan hingga manfaat belanja daerah. Transparansi dan pertanggungjawaban disebut sebagai kunci, sebab tujuan akhir dari APBD adalah kesejahteraan masyarakat.

Wali Kota menekankan bahwa politik anggaran harus dilihat sebagai proses mencapai tujuan bersama antara eksekutif dan legislatif. DPRD, menurutnya, berperan penting dalam pengawasan, pengesahan, sekaligus memastikan setiap program sesuai kebutuhan publik.

Selain itu, ia juga menyinggung pentingnya penghargaan dan insentif dari pemerintah pusat. “Kinerja daerah yang baik bisa mendatangkan tambahan dana fiskal. Prinsip serupa juga diterapkan di tingkat kota, dengan memberikan apresiasi kepada masyarakat yang taat membayar pajak,” jelasnya.

Tak hanya fokus pada pendapatan, Edi mengingatkan aparatur Pemkot agar lebih berorientasi pada pelayanan publik. Ia menegaskan bahwa pola pikir aparatur harus diarahkan untuk membantu dan membangun masyarakat.

“Mindset kita harus membangun dan membantu masyarakat agar lebih maju. Kalau fokusnya hanya materi, kerja tidak akan totalitas,” tegasnya.

Ia juga menekankan pentingnya efisiensi. Program harus selektif dan benar-benar berbasis kebutuhan. Kajian serta perjalanan dinas yang tidak mendesak diminta ditekan, mengingat era digitalisasi telah memudahkan koordinasi tanpa harus sering bepergian.

Wali Kota menyebut pariwisata, infrastruktur, keamanan, dan kebersihan sebagai sektor strategis yang menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi daerah. “Kegiatan sederhana pun dapat memberi dampak luas bila dikelola dengan baik,” ujarnya.

Selain itu, Edi juga mengajak peran aktif kecamatan, kelurahan, hingga RT/RW. Tahun depan, insentif bagi mereka akan ditingkatkan, namun ia mengingatkan agar tidak ada pemekaran kelembagaan yang berlebihan.

“Insentif yang diberikan harus sebanding dengan kontribusi nyata dalam mendukung pemerintahan, termasuk menjaga keamanan dan ketertiban,” pungkasnya.[SK]

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini