 |
| Bupati Sujiwo meresmikan rupang patung Dewi Kwan Im setinggi sekitar 8 meter dengan bobot 16 ton di Vihara Tri Dharma Hiang Thian Siang Tie di Kecamatan Sungai Kakap.SUARANUSANTARA/SK |
“Rupang ini menjadi yang pertama di Kalimantan Barat dan terbesar se-Kalimantan. Kehadirannya menjadi penyemangat bagi umat Konghucu dan Budha, khususnya di Kubu Raya,” ujar Sujiwo dalam sambutannya.
Peresmian rupang ini bukan sekadar penambahan elemen fisik di tempat ibadah, tetapi juga menjadi simbol kerukunan dan penghormatan terhadap kebebasan beragama di Bumi Bertuah.
Sujiwo menegaskan bahwa pemerintah daerah akan berkomitmen penuh dalam menjaga dan memelihara tempat ibadah semua agama. Pemerintah melalui dinas terkait akan ikut serta dalam pemeliharaan vihara tersebut, sebagai bentuk kepatuhan terhadap amanat konstitusi.
“Rumah ibadah apa pun, baik masjid, gereja, kelenteng, pura, maupun vihara, semuanya harus kita hormati. Tidak boleh ada gangguan terhadap aktivitas ibadah. Bila ada yang mengganggu, itu berarti bertentangan dengan undang-undang,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa Kubu Raya telah menunjukkan contoh nyata kehidupan yang harmonis, baik antarumat beragama maupun antar-etnis. Ia mengapresiasi semangat toleransi yang telah terbangun dan mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjaganya.
Dalam upaya memperindah kawasan rumah ibadah, Bupati Sujiwo juga menyatakan kesediaannya untuk mengirimkan tanaman hias lengkap dengan pot untuk mempercantik area vihara.
“Nanti saya kirim tanaman lengkap dengan tempatnya. Tolong dari yayasan bantu menyiram setiap tiga hari sekali agar tumbuh subur dan membuat suasana lebih sejuk dan nyaman,” ungkap Sujiwo.
Rupang Dewi Kwan Im ini diyakini tidak hanya sebagai simbol spiritual bagi umat Budha dan Konghucu, tetapi juga sebagai ikon baru toleransi dan keberagaman di Kalimantan Barat. Keberadaannya diharapkan mampu menginspirasi masyarakat luas untuk terus menjaga semangat kebersamaan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
Dengan hadirnya patung megah ini, Vihara Tri Dharma Hiang Thian Siang Tie tak hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga potensi destinasi religi dan budaya yang memperkuat identitas toleran Kubu Raya di mata Indonesia.[SK]
.JPG)
