Lubang Mengintai Nyawa: Tiga Titik Rawan Kecelakaan di Jalur Nasional Pontianak–Mempawah

Sebarkan:

Kondisi jalan berlubang di sejumlah lokasi Jalan Wajok, Mempawah, Kalimantan Barat.SUARANUSANTARA/SK
Mempawah, Kalbar (Suara Nusantara) – Meski terlihat seperti jalur biasa dengan lalu lintas padat dan lancar, jalan nasional yang menghubungkan Kota Pontianak dan Kabupaten Mempawah menyimpan potensi bahaya yang serius. Di balik keseharian kendaraan berlalu-lalang, lubang-lubang menganga di badan jalan mengintai keselamatan para pengguna jalan.

Pantauan langsung tim Suara Kalbar menemukan tiga titik kerusakan parah yang dinilai berbahaya, utamanya bagi pengendara roda dua. Tidak sedikit pengemudi yang terpaksa menabrak lubang akibat minimnya visibilitas dan absennya tanda peringatan.

Lubang besar pertama ditemukan di ruas jalan arah Mempawah–Pontianak, tepatnya di depan Puskesmas Pembantu Wajok Hilir. Diameter lubang mencapai 45 cm dengan kedalaman lebih dari 7 cm.

“Belum ada yang jatuh, tapi kalau nabrak lubang itu sudah sering. Hampir tiap hari,” ujar seorang pedagang gerobak tebu yang mangkal di sekitar lokasi.

Lubang ini telah lama terbentuk, namun hingga kini belum tersentuh perbaikan dari pihak berwenang.

Titik kedua berada dekat SMP Negeri 2 Siantan, jalur dari Pontianak menuju Mempawah. Di titik ini, terdapat dua lubang besar yang muncul di bagian bahu jalan, masing-masing dengan panjang lebih dari 50 cm dan kedalaman sekitar 5 cm.

Minimnya penerangan jalan di malam hari semakin meningkatkan risiko kecelakaan, terutama bagi pelajar dan warga yang melintas pagi atau malam hari.

“Jalan tidak rata, dan kalau malam gelap sekali. Anak-anak sekolah lewat sini tiap hari, rawan kecelakaan,” kata salah seorang warga.

Lubang ketiga berada di depan Kompi A Yonif 643, masih di jalur Pontianak–Mempawah. Meski tidak terlalu lebar, lubang ini memiliki kedalaman lebih dari 5 cm, dan sering memaksa pengemudi truk menghindar secara tiba-tiba, bahkan berpindah jalur secara berbahaya.

“Tadi ada motor yang langsung nabrak lubangnya. Truk di belakangnya sampai hampir nyenggol karena menghindar mendadak,” ujar tim lapangan Suara Kalbar.

Berbeda dari dua titik sebelumnya, lubang di titik ini mulai mendapatkan perhatian dengan adanya penanda sementara, meskipun perbaikan fisik belum dilakukan.

Kondisi ini mencerminkan bahwa meski berstatus jalan nasional, sejumlah ruas di jalur vital Pontianak–Mempawah belum mendapat prioritas penanganan yang maksimal. Padahal, jalur ini menjadi urat nadi penghubung antarwilayah, termasuk distribusi logistik.

“Saya sudah beberapa kali menabrak lubang, kadang pas malam gak kelihatan karena gelap. Ini bisa celaka kalau gak segera diperbaiki,” ujar Imah, salah satu pengguna jalan asal Sungai Pinyuh.

Warga berharap, pihak Balai Jalan Nasional, Dinas PUPR, serta pemerintah daerah segera turun tangan menangani perbaikan. Apalagi, lubang jalan yang dibiarkan terlalu lama dapat melebar dan semakin membahayakan.

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini