Kasus HIV di Mempawah Meningkat, Diskes PPKB Ajak Masyarakat Tak Takut Periksa Diri

Sebarkan:

 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Diskes PPKB Mempawah Harun Arrasyid.SUARANUSANTARA/SK
Mempawah, Kalbar (Suara Nusantara) – Tren kasus HIV/AIDS di Kabupaten Mempawah menunjukkan peningkatan yang mengkhawatirkan. Data terbaru yang dirilis oleh Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Diskes PPKB) Kabupaten Mempawah mencatat, hingga pertengahan tahun 2025, sudah ditemukan 32 kasus baru HIV.

Jumlah ini mendekati total kasus sepanjang tahun 2024 yang mencapai 43 kasus, padahal 2025 baru berjalan enam bulan.

“Kalau kita lihat datanya, sepanjang 2024 tercatat 43 kasus. Sekarang, Januari hingga Juni 2025 sudah ada 32 kasus. Ini alarm serius bagi kita semua,” ujar Harun Arrasyid, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Diskes PPKB Mempawah, pada Rabu (16/7/2025).

Dalam menekan laju penularan, Harun menyebut pihaknya terus melakukan berbagai langkah strategis, mulai dari edukasi publik hingga layanan medis yang mudah diakses.

“Kami gencar turun ke sekolah-sekolah, komunitas masyarakat, bahkan tempat ibadah untuk sosialisasi. Selain itu, layanan tes HIV gratis tersedia di seluruh puskesmas dan rumah sakit,” jelasnya.

Ia menekankan pentingnya deteksi dini, karena semakin cepat HIV terdeteksi, semakin besar peluang untuk mengendalikan dan mengobatinya secara efektif.

“HIV bukan aib. Ini penyakit yang bisa dikendalikan asal pasien disiplin dalam pengobatan. Masyarakat harus berani periksa dan jangan takut,” tegas Harun.

Salah satu tantangan terbesar yang masih dihadapi adalah stigma dan diskriminasi terhadap orang yang hidup dengan HIV/AIDS. Hal ini dinilai menghambat upaya penanggulangan, karena membuat masyarakat enggan memeriksakan diri atau mencari pengobatan.

“Kami ingin ubah persepsi masyarakat. Stigma harus dilawan. HIV bisa dikelola seperti penyakit lainnya, dan yang penting adalah empati serta pemahaman bersama,” katanya.

Harun juga menyampaikan bahwa penanganan HIV/AIDS tidak bisa dilakukan oleh dinas kesehatan semata. Dibutuhkan dukungan dari lintas sektor serta peran aktif masyarakat dan komunitas.

“Kita perlu kerja sama semua pihak dari instansi pemerintah, sekolah, tokoh agama, hingga keluarga. Kita harus hadapi ini dengan pengetahuan, kolaborasi, dan kepedulian bersama,” tutup Harun.

Diskes PPKB Mempawah mengajak seluruh masyarakat untuk tidak takut periksa, menjaga perilaku hidup sehat, dan berani mengambil langkah pencegahan. Dengan pengetahuan yang benar dan tindakan nyata, HIV/AIDS bukan akhir dari segalanya, melainkan awal dari hidup yang lebih peduli dan bertanggung jawab.[SK]

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini