![]() |
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdikamtono.SUARANUSANTARA/SK |
Transformasi ini merupakan tindak lanjut dari arahan pemerintah pusat yang menetapkan TPA Batu Layang sebagai salah satu lokasi prioritas peningkatan kualitas pengelolaan sampah. Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menyatakan proyek ini ditargetkan rampung pada akhir 2026.
“Ini diminta ditutup sampai akhir 2026. Oleh karena itu, kita akan bangun jadi sanitary landfill, konsepnya terkelola sambil membangun pusat pembuangan sampah akhir, di mana sampah akan dikelola menjadi kompos, gas metan, paving block, dan bahan-bahan bermanfaat lainnya,” ungkap Edi pada Minggu (8/6/2025).
Edi menambahkan, secara infrastruktur dan teknis, TPA Batu Layang dinilai telah memenuhi syarat untuk dikembangkan. Selain itu, beban volume sampah yang masuk ke TPA pun mulai menurun seiring penguatan sistem pengelolaan di tingkat masyarakat.
“Saat ini kita punya TPS3R di kecamatan-kecamatan. Dari sekitar 400 ton sampah per hari, 30 persen di antaranya sudah habis diolah oleh masyarakat. Jadi hanya 70 persen yang masih dibawa ke TPA, dan itu yang terus kita tekan,” tambahnya.
Sebagai bagian dari strategi pengurangan sampah, Pemkot Pontianak juga akan merevitalisasi lima unit Tempat Pengolahan Sampah 3R (TPS3R) dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang sudah ada. Fasilitas-fasilitas ini akan menjadi garda terdepan dalam proses pemilahan, pengolahan, dan pemanfaatan sampah di tingkat lokal sebelum menuju TPA.
Transformasi ini merupakan bagian dari visi jangka panjang Pemkot Pontianak untuk menciptakan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan, berwawasan lingkungan, dan menjadikan Pontianak sebagai kota hijau di masa depan.[SK]