Tragis, Pelajar 15 Tahun Tenggelam di Sungai Kapuas: Diduga Kambuh Epilepsi saat Hendak Pulang

Sebarkan:

 

OI (15), seorang pelajar asal Dusun Bantok, Desa Tanjung Bunut, Kecamatan Tayan Hilir yang ditemukan meninggal dunia usai jatuh di Sungai Kapuas, Sanggau, Minggu, (13/4/2025) sekitar pukul 09.30 WIB.SUARANUSANTARA/SK
Sanggau, Kalbar (Suara Nusantara) – Seorang pelajar berusia 15 tahun berinisial OI, warga Dusun Bantok, Desa Tanjung Bunut, Kecamatan Tayan Hilir, dilaporkan tenggelam dan meninggal dunia di Sungai Kapuas, Dusun Pulau Tayan Utara, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat pada Minggu pagi (13/4/2025) sekitar pukul 09.30 WIB.

Kejadian nahas ini dibenarkan oleh Kapolsek Tayan Hilir, AKP Sihar Binardi Siagian, yang menjelaskan bahwa korban tenggelam setelah sebelumnya mandi dan mencuci pakaian bersama teman-temannya di sebuah lanting milik warga.

“Setelah selesai, korban sempat berpamitan untuk pulang lebih dulu. Namun, ia terlihat diam dan melamun di atas jalan papan yang menghubungkan pinggir sungai ke lanting,” ungkap AKP Sihar dalam keterangannya.

Tak lama setelah momen diam tersebut, teman-temannya mendengar suara seseorang tercebur ke sungai. Saat menyadari bahwa OI tidak muncul ke permukaan, mereka segera meminta pertolongan warga sekitar.

Anggota Polsek Tayan Hilir bersama masyarakat langsung melakukan pencarian dengan penyelaman manual. Sekitar pukul 12.00 WIB, jasad korban berhasil ditemukan sekitar 10 meter dari titik jatuh, tepatnya di bawah keramba.

Korban kemudian dibawa ke Puskesmas Tayan untuk pemeriksaan medis. Berdasarkan hasil Visum et Repertum, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik. Korban dinyatakan meninggal dunia karena tenggelam (asfiksia). Diketahui, korban memiliki riwayat penyakit epilepsi, yang diduga kambuh secara mendadak sebelum terjatuh ke sungai.

“Kondisi ini murni musibah. Tidak ada unsur kekerasan atau tindak pidana yang ditemukan,” jelas Kapolsek Sihar.

Jenazah korban telah diserahkan kepada pihak keluarga, yang diterima langsung oleh ayah korban, dan telah dibawa ke kampung halaman di Dusun Bantok, Desa Tanjung Bunut untuk dimakamkan.

Kapolsek Tayan Hilir turut mengimbau masyarakat agar lebih waspada, terutama terhadap anak-anak dan individu dengan riwayat penyakit tertentu saat beraktivitas di sekitar sungai atau perairan terbuka.

“Kami harap kejadian ini menjadi pelajaran bersama. Waspada dan pengawasan adalah kunci untuk mencegah kejadian serupa terulang,” pungkasnya.[SK]

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini