Sang suami, Tjia Meu Pin (44), ditemukan dalam kondisi tergantung, sementara istrinya, Bona (34), tergeletak di lantai dengan tali masih melilit di leher.
Kejadian tragis ini pertama kali diketahui oleh anak korban yang pulang dari sekolah dan tidak dapat masuk ke dalam rumah. Merasa curiga setelah tidak mendapat respons dari orang tuanya, ia meminta bantuan warga sekitar untuk membuka pintu secara paksa.
Setelah pintu berhasil dibuka, anak korban dan warga menemukan pasangan tersebut sudah tidak bernyawa. Mereka segera menghubungi ketua RT, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa untuk melaporkan kejadian tersebut.
Kapolsek Singkawang Barat, Kompol Abdul Muthalib, menjelaskan bahwa petugas dari Polsek Singkawang Barat dan Polres Singkawang segera datang ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Tim identifikasi Polres Singkawang turut serta dalam pemeriksaan awal, dengan didampingi Camat Singkawang Barat dan Lurah Pasiran guna memastikan situasi tetap kondusif.
Setelah dilakukan pemeriksaan awal, jenazah kedua korban dibawa ke RSUD Abdul Azis untuk dilakukan visum. Dari hasil penyelidikan di TKP, ditemukan dua lembar surat yang diduga ditulis oleh Tjia Meu Pin. Dalam surat tersebut, ia mengakui telah membunuh istrinya sebelum mengakhiri hidupnya sendiri.
Surat tersebut juga berisi permintaan maaf kepada anak-anaknya serta pesan agar jenazah mereka segera dikremasi tanpa melalui proses penyimpanan lama.
“Pihak kepolisian masih terus mendalami motif di balik kejadian tragis ini. Dugaan sementara mengarah pada permasalahan dalam rumah tangga, sebagaimana yang tertulis dalam surat peninggalan korban. Namun, untuk memastikan penyebab pasti, pihak berwenang masih mengumpulkan bukti dan keterangan dari keluarga maupun saksi lainnya,” kata Kompol Abdul Muthalib.
Setelah proses visum selesai, keluarga memutuskan untuk menyemayamkan jenazah di Rumah Duka Nirwana, Jalan Burhani, Kelurahan Pasiran. Kejadian ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban, terutama anak-anak mereka yang kini kehilangan kedua orang tua sekaligus.[SK]