Situasi ini mendapat perhatian serius dari Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Edi Suryanto. Ia menekankan pentingnya peran serta seluruh elemen masyarakat dalam menangani permasalahan sosial ini secara menyeluruh.
“Kita harus mencari penyebab utama yang menjadikan anak-anak ini terlantar dan melakukan intervensi agar masalah ini tidak semakin meluas,” ujar Edi Suryanto saat menjenguk anak-anak yang dibina di PLAT, Sabtu (1/2/2025).
Edi menyoroti bahwa kemiskinan, keluarga yang tidak harmonis (broken home), pergaulan yang salah, serta pengaruh lingkungan menjadi faktor utama yang menyebabkan anak-anak hidup di jalanan. Menurutnya, solusi yang diperlukan tidak hanya sebatas penambahan kapasitas ruangan atau anggaran di PLAT.
“Penambahan kapasitas gedung dan anggaran saja tidak akan menyelesaikan masalah. Kita perlu mencari akar permasalahan dan melakukan pencegahan,” tambahnya.
Sebagai langkah konkret, Edi mendorong adanya kerja sama erat antara pemerintah daerah dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kota Pontianak. Menurutnya, program pencegahan harus disinergikan dengan kebijakan di berbagai tingkatan pemerintahan guna menekan angka anak jalanan.
Ia juga menegaskan bahwa masalah ekonomi dan pendidikan keluarga menjadi faktor utama yang perlu mendapat perhatian serius. Banyak anak turun ke jalan akibat tekanan ekonomi, sehingga mereka rentan terhadap pengaruh negatif, termasuk penyalahgunaan narkoba.
Edi menekankan bahwa dunia usaha juga harus turut serta dalam mengatasi persoalan ini, baik melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) maupun pemberdayaan ekonomi bagi keluarga-keluarga yang rentan.
“Keberhasilan akan terlihat ketika jumlah anak terlantar berkurang, bukan hanya dari sisi penanganan oleh Dinas Sosial, tetapi juga dari penyelesaian masalah ekonomi, pendidikan, dan rumah tangga,” ungkapnya.[SK]