Bocah 10 Tahun Diterkam Buaya di Sungai Sejenuk, Pencarian Korban Terus Dilakukan

Sebarkan:

TIM SAR yang masih intensive melakukan pencarian terhadap bocah yang dikabarkan hilang diterkam buaya.SUARANUSANTARA/SK
Kubu Raya, Kalbar (Suara Nusantara) – Seorang bocah laki-laki berusia 10 tahun bernama Markes Hasibuan mengalami nasib tragis setelah diterkam buaya saat mandi di Sungai Sejenuk, Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya. Insiden mengenaskan ini terjadi pada Selasa (18/2/2025) sekitar pukul 13.30 WIB.

Markes tengah asyik bermain air bersama teman-temannya di tepi sungai ketika bencana itu terjadi. Tanpa disangka, begitu ia melompat ke dalam air, seekor buaya berukuran sekitar 4 meter tiba-tiba muncul dan langsung menerkam tubuh bocah malang tersebut.

Kapolsek Batu Ampar, IPDA Rachmatul Isani Fachri, melalui Kasubsi Penmas Polres Kubu Raya, Aiptu Ade, mengungkapkan bahwa teman-teman korban menyaksikan kejadian tersebut dengan mata kepala sendiri.

"Kawan korban melihat kejadian tersebut, di mana buaya muncul dengan kondisi mulut menggigit tubuh korban lalu menyeretnya ke arah aliran sungai besar," jelas Aiptu Ade saat dikonfirmasi pada Kamis (20/2/2025).

Salah satu saksi mata, Carles, yang berada di lokasi langsung berteriak minta tolong dan memberitahu orang tua korban. Ayah Markes dengan sigap mengambil motor air dan berusaha mengejar buaya tersebut dengan harapan dapat menyelamatkan putranya. Sayangnya, hingga pencarian dilakukan, baik korban maupun buaya tersebut belum berhasil ditemukan.

Hingga saat ini, Tim SAR bersama warga setempat terus melakukan pencarian intensif di sepanjang aliran Sungai Sejenuk. Mereka menggunakan perahu karet dan peralatan selam untuk memperluas area pencarian, namun belum ada tanda-tanda keberadaan korban.

"Kami memohon doa kepada seluruh masyarakat agar korban segera ditemukan. Proses pencarian akan terus dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak terkait," ujar Aiptu Ade.

Peristiwa ini menjadi kejadian kedua dalam waktu singkat di daerah tersebut, yang sebelumnya juga pernah terjadi insiden serupa. Pihak kepolisian mengimbau warga untuk lebih waspada, khususnya saat beraktivitas di sekitar sungai yang diketahui merupakan habitat buaya.

"Ini sudah yang kedua kalinya, kami mengharapkan kepada para orang tua agar selalu mengawasi anak-anak mereka, terutama saat bermain di sekitaran sungai," tambahnya.

Selain itu, pemerintah setempat berencana memasang papan peringatan di sepanjang aliran sungai guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya serangan buaya. Langkah-langkah pencegahan, seperti patroli rutin dan sosialisasi keamanan di daerah rawan, juga akan diperkuat untuk meminimalisir risiko kejadian serupa di masa depan.

Sementara proses pencarian masih berlangsung, warga sekitar diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sungai tersebut. Kepala Desa Tanjung Beringin, Herianto, menyampaikan rasa prihatin mendalam atas musibah yang menimpa keluarga korban.

"Kami akan berupaya semaksimal mungkin bersama Tim SAR untuk menemukan korban. Semoga keluarga diberi kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi ujian ini," tuturnya.[SK]

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini